Artinya, Dajjal dan pengikutnya melakukan tipuan dengan membalik yang asli jadi palsu, dan benar jadi salah dan sebagainya. Maka jangan heran jika kehidupan sekarang dibanjiri dengan realitas palsu. Seolah nyata tapi sebenarnya palsu.
Rekayasa kepalsuan ini begitu sangat canggih sehingga mata fisik tak bisa membedakan sama sekali mana yang asli dan mana yang palsu, mana yang benar mana yang salah.
Untuk itulah Rasulullah menyuruh menutup mata. Biar apa? Biar kita menggunakan mata hati kita.
Karena manusia dilengkapi mata hati.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 179)
Nah, agar mata hati kits tetap kuat untuk tetap bisa membedakan yang batil dengan yang haq, yang benar dan yang palsu maka mata hati harus dijaga, ditajamkan dengan banyak-banyak dzikir kepada Allah. Baca quran, khususnya surah kahfi pada hari Jumat. Siapa yang baca Kahfi di hari Jumat maka Allah akan mentautkan cahaya antara dirinya dengan Kabah….Rabbi a’lam (*)