“Tadi sekitar jam setengah tujuh, beliau mengeluh sesak dan minta diantar ke rumah sakit (RS). Beliau masih berjalan sendiri menuju mobil diantar mas Riyan. Saat perjalanan itulah, takdir Allah, pak Dwi menghadap ke Ilahi Rabbi. Innalilahi wa inna ilaihi raji’un,” tukas Agung, Kordinator keamanan Kejati.
Dari pantauan di lapangan, jenazah Dwi Setyo Budi dari RS Griya Amarta disemayamkan di rumah dinas, setelah itu akan dilakukan prosesi pelepasan jenazah di masjid Baitul Haq Kejati Jatim.
“Kami mendapat tugas untuk meluncur ke Magelang sesuai kesepakatan keluarga almarhum. Sedang pihak protokol dan pembinaan yang mengurus di Surabaya,” pungkas Gus Idham.
Sosok Dwi Setyo Budi memang jaksa humble namun tegas dalam melaksanakan tugas. Saat menjadi Asintel Kejati Sumut berhasil menangkap 9 buronan, termasuk terpidana tipikor. Hingga akhirnya, mendapatkan promosi sebagai Koordinator pada Jampidum Kejagung. Selamat jalan pak Dwi. (*)