Opini  

Tatkala datang ujian Bertubi Tubi

Tatkala datang ujian Bertubi Tubi
Anwar Hudijono

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”
(QS. Al-Baqarah 2: 214)

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Karena ujian adalah suatu yang pasti terjadi, maka yang harus dilakukan seorang muslim adalah menyiapkan pengetahuan, sikap mental sehingga ketika ujian benar-benar datang sudah siap lahir batin. Tidak gupuh, kedandapan, kacau balau. Ibarat tinggal di dekat pantai sudah memiliki pengetahuan tentang tsunami, maka tatkala tsunami datang sudah siap menghadapinya.

Yang pasti setiap muslim yakin bahwa ujian itu bertujuan menghapus dosa, menaikkan derajat atau memberi karunia istimewa.
Berarti Allah memberi momentum untuk melebur dosa dan menggapai surga. Sebagaimana ditegaskan di Quran surah Ali Imran 135-136. (Monggo buka Quran).

Bahkan orang dengan tingkat iman tertentu bisa menyukuri ujian atau cobaan yang menimpanya. Sebab kalau tidak diuji dengan yang pahit getir bisa membuat lengah terlena. Tahu-tahu baru ketika nyawa sudah meninggalkan lutut yang membuat kaki dingin dan lemas, sudah sampai kerongkongan. Berarti pintu tobat sudah ditutup.

Dan satu lagi kunci menyikapi ujian adalah bahwa Allah tidak akan menguji yang mebihi batas kemampuan hamba-Nya.

Rabbi ‘alam