Oleh : Anwar Hudijono, Jurnalis senior tinggal di Sidoarjo
Setiap muslim pasti ingin masuk surga. Tempat atau babak hidup full kenikmatan. Meski Allah tidak merinci kenikmatan macam apa saja, tapi sudah menjadi keyakinan kalau surga itu puncak kenikmatan. Kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya dibanding surga.
Keniscayaan surga menjadi impian dan harapan ketika membayangkan antitesa surga yaitu neraka. Di akhirat tidak ada opsi lain selain keduanya. Beda di dunia banyak opsi. Tidak betah nebeng di rumah mertua ya cari kontrakan.
Quran menjelaskan tentang neraka lebih gamblang dan cetho welo-welo dibanding tentang surga. Neraka itu api yang membakar tubuh. Ada kasur dari api, selimut api, minum nanah atau air mendidih, buah zakum yang membakar tenggorokan dan perut. Hal itu berlangsung bukan sebulan dua bulan tapi bisa berabad abad bahkan selamanya. Dan yang dibakar hidup terus sakit terus nangis terus sambat terus.
Ada ketetapan Allah bagi siapapun yang ingin masuk surga yaitu mesti diuji dulu baik orang yang dosanya sedikit maupun banyak. Yang muslim taat maupun yang biasa-biasa. jangan beranggapan kakau sudan shalat lima waktu shalat sunah puasa sunah infak rutin tidak diuji? Para Rasul yang menjadi abdi kinasih Allah saja diuji bertubi- tubi.
Semua diuji. Quran Al Baqarah 155 dan 214.Ali imrah 142.Al Ankabut 2. AL Muluk 2.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 142)