SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Ketua DPD Golkar Jatim, HM Sarmuji memberikan bekal kepada para bacaleg perempuan untuk DPR RI, DPRD Provinsi Jatim dan DPRD Kabupaten/Kota. Pembekalan dilakukan pada kegiatan pendidikan politik Partai Golkar di gedung DPD Golkar Jatim Jalan A. Yani Surabaya, Sabtu (29/7/2023).
Menurut Sarmuji bacaleg harus serius dalam menghadapi Pileg 2024 nanti. Jangan setengah-setengah menjadi caleg. Atau sekedar terdaftar nama saja. Tetapi harus berjuang hingga ke kursi legislatif. Karena bila ada caleg yang setengah-setengah saja, maknanya bisa menjadi berkurang atau berbeda.
“Andaikan gagal jadi, para caleg yang sudah berjuang ini tentu memiliki kontribusi dalam kegiatan politik yang baik. Karena itu, saya mengingatkan akan niat awal kita mendaftarkan diri menjadi caleg. Jika niat kita dasarnya baik, andaikan mengalami kegagalan, tidak akan goyah dan tidak menyalahkan orang lain,” katanya.
“Kita juga perlu menyadari segala kemungkinan bisa terjadi. Dalam dunia politik memang keras. Kita bisa mengendalikan diri kita, tetapi tidak bisa mengendikan orang lain. Tetapi, pada dasarnya politik itu sesuatu yang mulia. Karena melalui politik bisa mengatasi urusan masyarakat. Kalau kita seorang pengusaha, kita tidak bisa mengurusi masyarakat umum, tetapi hanya urusan perusahaan saja,” tambahnya.
Sarmuji mencontohkan, melalui politik bisa terlibat dalam kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat, mulai pertanian, keagamaan dan sebagainya. Baik distribusi maupun pengawasannya. Itulah tujuan mulia politik.
Tetapi, lanjut Wakil Ketua Komisi Vl DPR RI ini memang kadang-kadang diwarnai tindakan kompetitif. Hal itu tidak lepas adanya terbatasnya kursi yang ada di legislatif. Sehingga muncul tindakan-tidakan kompetif yang mencederai tujuan mulia politik.
Jadi, kata Sarmuji menegaskan, bahwa di Golkar harus memiliki tujuan politik untuk hal yang mulia mulai dan memberikan yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena esensi untuk berpolitik tujuannya untuk menolong orang, menolong masyarakat melalui kekuasaan yang dipegang dan diraih dalam kegiatan berpolitik.
“Saya sendiri tidak ujuk-ujuk menjadi anggota DPR. Saya pernah gagal menjadi caleg tahun 2009. Saat itu, lagi ada ramai-ramainya kegiatan Pilkada. Namun, kita harus punya rencana jangka panjang. Merencanakan dapil saja harus dilakukan sejak awal. Bagaimana saya berproses di dapil saya, siapa yang harus saya temui dan sebagainya. Jadi prosesnya panjang. Jadi, kita harus punya orientasi jangka panjang dan harus tahu kepada siapa kita belajar,” ujar Cak Sar, calon Gubernur Jawa Timur ini.
Diaengingatkan bahwa seorang caleg harus punya konsistensi antara keinginan dan tindakan. Menurutnya, konsistensi berarti fokus terhadap komunitasnya maupun kegiatan yang dilakukan. Selain itu, perlu adanya strategi, pasukan dan logistik.
“Strategi harus kita rumuskan sendiri. Pasukan harus kita buat sendiri dan logistik harus kita siapkan sendiri. Untuk perumusan, saya sarankan belajarlah kepada orang yang berhasil. Memang juga perlu belajar pada sebuah kegagalan. Tetapi kita perlu mempelajari pengalaman orang yang pernah berkecimpung di sana dan pernah berhasil. Jika kita belajar kepada orang yang salah nantinya strateginya juga salah. Intinya perlu adanya konsultan-konsultan politik,” tambahnya.
Sarmuji menilai pendekatan antara pileg dan pilkada sangat jauh perbedaannya. Calon yang ingin menjadi kepala daerah, dia harus memperkenalkan diri kepada seluruh orang.
Balihonya bertebaran dimana-mana. Sementara untuk seorang caleg justru menunjukkan program dan strategi.
Sebelumnya Redatini, Wakil Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan Golkar Jatim menginformasikan bahwa kegiatan pendidikan politik bagi caleg perempuan yang digelar DPD Golkar Jatim kali ini diikuti satu orang caleg DPR RI, 27 caleg DPRD Provinsi dan 28 caleg DPRD Kabupaten/Kota.
Untuk materi dalam kegiatan ini, bacaleg dibekali cara bersosialisasi oleh pak Derajat untuk mengikat komunitas yang ada di bawah supaya terikat dengan para caleg. Karena dengan kegiatan yang dilakukan, mereka nantinya terus berkomunikasi dengan para caleg.
Sementra Bu Sajam menyampaikan materi untuk membekali para caleg untuk bisa memperkenalkan diri meskipun dengan tangan kosong.
“Fasilitator adalah kami (Redatini) yang pernah mengikuti pelatihan atau workshop selama tiga hari bersama Mbak Jenny dan Kiki. Bagaimana caleg bisa menghitung peluang untuk bisa menjadi anggota legislatif. Siapkan datanya, formnya dan sebagainya. Narasumber branding Mbak Andini,” tutupnya.
Pembekalan bakal calon legislatif perempuan partaiGolkar Jawa Timur ditandai dengan pelepasan balon di depan kantor Golkar Jawa Timur.
Hadir dalam kesempatan tersebut Plt Sekretaris Syaifullah Maksum, Wakil ketua MPO Meulila Osman dan Sekretaris Soksi Jawa Timur Sumardi. (*)