Mas Abu juga mengingatkan, agar masyarakat tidak tergoda dengan keberadaan jasa rentenir dalam menjalankan bisnis usahanya. Dikhawatirkan akan justru akan menyusahkan masyarakat di kemudian hari.
” Ya kami banyak menemukan jasa rentenir beredar di Kota Kediri, dengan sasaran utamanya kepada pedagang kecil atau kelas menengah kebawah. Dimana bunganya sangat tinggi, yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi nasabah atau pedagang tersebut,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu penerima bantuan Tutik mengatakan, ia berterima kasih karena memperoleh bantuan DBHCHT melalui kepada Pemkot Kediri.
Bantuan tersebut akan dia gunakan, untuk mengembangkan bisnis salon kecantikanya di wilayah Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri, dan saya berharap pemerintah terus memperhatikan pelaku UMKM kecil seperti kami,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Pemkot Kediri juga telah menyalurkan bantuan serupa kepada sebanyak 399 penerima berasal dari Kelurahan Manisrenggo, Setonopande, Pocanan, dan Balowerti di Gedung Kelurahan Manisrenggo pada (20/7) pekan lalu. (*)
