“Itu sudah menambah nilai keuntungan bagi petani. Kalau itu dapat 2 tahun tanpa cicilan memakai sistem grace period rasanya ini kebijakan yang akan bisa dirasakan petani dan Gapoktan secara langsung. Mudah-mudahan ini bisa segera terpenuhi oleh pemerintah dan bisa diakses petani secara nasional,” urainya.
“Ada banyak potensi yang ditemukenali, dipertajam kemudian diidentifikasi secara detail di sektor pertanian yang mana ke depan bisa dijadikan kerjasama antara Provinsi Bengkulu dan Jatim,” imbuhnya.
Selanjutnya, Gubernur Khofifah mengatakan di sektor perkebunan komoditas kopi dan coklat marketnya luar biasa. Dari 32 jalur tol laut, sebanyak 27 tol laut melewati Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Terakhir, Khofifah mengungkapkan sektor peternakan meliputi banyak hal yang berpotensi untuk dikerjasamakan salah satunya daging sapi potong di Jawa Timur.
Terlebih, di Jatim saat ini polulasi sapi terdapat lebih dari 5 juta ekor sapi. Ini karena, di Jatim terdapat BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) milik Kementerian Pertanian yang berada di Singosari Malang. Ini merupakan potensi yang besar apabila bisa dilakukan kerjasama pelatihan agar bisa swasembada daging selanjutnya ekspor pasar ke luar negeri.
“Kultur beternak sudah jadi, teknologi sudah siap. Tinggal bagaimana kekuatan ekonomi baru masyarakat kita untuk melahirkan peternak handal,” ujarnya.
Dari ketiga sektor yang disebutkan, Gubernur Khofifah mengaku ada potensi yang sangat besar untuk dilakukan kolaborasi dan kerjasama antara kedua provinsi. Hasilnya, tidak sekadar meningkatkan roda perekonomian, lebih dari itu mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat.
“Peternakan, pertanian , perikanan dan perkebunan merupakan item yang mampu dibangun partnership untuk kemudian dilakukan penajaman dan identifikasi di masing-masing sektor,” pungkasnya.
Sementara itu, pelaksanaan misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur di Bengkulu yang akan digelar Senin (3/7), diharapkan Gubernur Khofifah akan menjadi momentum untuk menemukenali, mempertajam serta mengidentifikasi berbagai sektor sehingga mampu menumbuhkan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi.
Inisiatif Gubernur Khofifah untuk menjalin kerjasama di empat sektor itu di respon baik oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Terlebih, lewat misi dagang, kata dia, menjadi ajang mempertemukan trader dan buyer. Kolaborasi ini dipercaya saling menguatkan potensi yang dimiliki oleh kedua provinsi.
Menurutnya ketiga sektor tersebut terbuka peluang untuk dilakukan kerjasama, utamanya di sektor perkebunan mengingat Bengkulu penghasil kopi robusta terbaik secara nasional. (amin ist)