Heran, Anak Nelayan Tak Mau Lagi Konsumsi Ikan

Heran, Anak Nelayan Tak Mau Lagi Konsumsi Ikan
Arumi Bachsim ketika menghadiri Sarasehan Hari Ikan Nasional ke-9 Provinsi Jawa Timur di Dyandra Convention Hall, Rabu (30/11). (foto/humas.pempov.jatim)

Mindset dan budaya yang demikian menurut Arumi sulit untuk dibenahi. Namun, dengan posisi sebagai Ketua Forikan di Kabupaten/Kota, Ia meyakini bahwa bisa melahirkan diversifikasi makanan yang berbahan dasar ikan.

“Jadi mumpung masih dijabatan sekarang, mari kita dorong untuk memunculkan makanan khas daerah yang berbasis ikan. Karena selalu saya sampaikan bahwa budaya dan pola pikir itu harus kita hargai,” ujarnya

Dirinya kemudian menuturkan bahwa saat angka konsumsi ikan di Provinsi Jawa Timur telah mencapai 44 kilogram per kapita per tahun. Bahkan Kabupaten Banyuwangi telah mencapai 62kilogram perkapita pertahunnya.

“Banyuwangi ini fantastis. Angka konsumsi ikannya sudah setara dengan Jepang. Sehingga saya rasa pemberian penghargaan kepada Banyuwangi tadi sudah tepat,” sebutnya

“Bahan hasil produksi ikan di Jawa Timur tidak hanya melengkapi kebutuhan pasar domestik saja melainkan sampai ekspor ke pasar internasional. Misalnya Tuna, udang faname, ikan layur dan yang lainnya,” tambah Arumi.

Dengan peringatan Hari Ikan Nasional ini, Arumi berharap akan muncul diversifikasi cara pengolahan ikan di Jawa Timur.

“Kalau diperhatikan setiap acara Forikan pasti ada demo masak. Inilah yang menjadi pemicu munculnya diversifikasi. Karena beda ikan, beda cara mengolahnya. Tidak susah, malah lebih mudah daripada mengola daging,” kata Arumi. (*)