Disinggung soal dana yang dibutuhkan dalam kegiatan reuni tersebut, diakuinya semuanya berasal dari urunan para alumni. Kemudian ada tambahan dari beberapa teman yang mampu membantu. “Saya hanya menjadi Ketua alumni yang mengkoordinir bersama panitia yang lain seperti Johan Abdullah, Kunto Wibowo dan Harun,” bebernya.
Tentu lanjut Zainal, dalam reuni ini bisa mengenang kembali masa-masa sekolah. Misalnya, Harun yang mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Jatim saat itu disebut Johan Abdullah sebagai siswa yang nakal, tetapi paling sukses dalam karirnya. “Betul pak Harun dulu siswa paling nakal di sekolah. Tetapi kini sukses sebagai pejabat,” ujar Johan yang juga diakui Harun sendiri.
Harun mengakui dulu menjadi siswa paling sering terkena setrap atau dihukum guru paling banyak sejak kelas 1 hingga kelas 3. “Saat itu, memang saya paling nakal,” ujar Harun yang saat ini menjabat Sekretaris Umum KONI Jatim.
Disinggung soal reuni emas tahun 2022 ini, Harun yang mantan Ketua Pengprov PBSI Jatim dan saat ini masih menjadi RT selama 32 tahun merasa bangga. Karena masih bisa hadir di reuni yang ke-52 tahun ini. Tentunya dia juga berharap sering kumpul-kumpul untuk menikmati di usia seperti saat ini. “Kalau umur, pasti ada yang mengaturnya yakni Allah. Tetapi, bagaimana kita menikmati anugerah yang diberikan oleh yang di Atas. Seperti badan sehat dan fikiran yang tenang,” tambah Harun yang juga salah satu pendiri perkumpulan Arek Lawas Surabaya (Alas) yang baru dilaunching beberapa waktu lalu. (sr)