Musibah Kubro Kanjuruhan, Dr Abdul Azis SR: Pemerintah Responsif

Musibah Kubro Kanjuruhan, Dr Abdul Azis SR: Pemerintah Responsif
Dr Abdul Azis SR, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB)

Muhadjir memang terjun ke lapangan kurang dari 10 jam setelah musibah kubro terjadi. Pada Sabtu malam Muhadjir beristirahat di rumah kelahirannya di Dusun Mojorejo, Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Ia baru menyelesaikan tugasnya di Bali dan sempat menghadiri acara Kahmi di Surabaya, Sabtu malam. Rencananya Minggu pagi meneruskan perjalanan dari Caruban ke Karanganyar, Solo dalam acara festival keris.

Begitu mengetahui ada insiden Kanjuruhan, Muhadjir pagi hari langsung berangkat menuju Malang dengan perjalanan darat lebih kurang 170 km. Dia blusukan antara lain mengunjungi korban, baik yang luka-luka maupun yang meninggal di beberapa rumah sakit. Meninjau Stadion Kanjuruhan. Dia mengkoordinasikan aktivitas mitigasi atau tanggap darurat bencana. Membagikan santunan dari pemerintah terhadap keluargga korban.

Praktis dia blusukan selama dua hari mulai pagi sampai larut malam. Dalam tempo dua hari masalah tanggap darurat bencana seperti penanganan korban di rumah sakit, pembagian santunan bisa diselesaikan.

Dia juga berusaha meredam emosi Aremania untuk mencegah terjadinya ledakan sosial meskipun hal itu luar tupoksinya.

“Pemerintah itu sejatinya memang melayani, mengayomi, dan berempati terhadap sesuatu yang menimpa masyarakat. Insya Allah Menko Muhadjir berusaha melakukan itu,” kata Azis yang juga editor buku Republik Salah Kelola (2021) ini. (ANO/AIS)