Dianggap Peduli Rakyat, Keraton Pakunegara Tayan Beri Gelar LaNyalla Wira Setya Negara

Dianggap Peduli Rakyat, Keraton Pakunegara Tayan Beri Gelar LaNyalla Wira Setya Negara
KetuavDPD RI LaNyalla Mahmut Mattaliti

Keraton Kertanegara Tayan berdiri sejak tahun 1618. Keraton Kertanegara Tayan berasal dari Kerajaan Matan Tanjungpura, ketika putra Kerajaan Matan Tanjungpura menjadi raja pertama. Dalam perjalanannya, Keraton Kertanegara Tayan ikut membela Tanah Air dengan berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang.

“Sejarah monumental perjuangan kami adalah ketika raja kami saat itu mengorbankan jiwa dan raganya melawan penjajahan Jepang,” kata Paduka Yang Mulia Gusti Yusri.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar kehormatan tersebut. LaNyalla menegaskan apa yang dilakukannya merupakan tugasnya sebagai wakil rakyat di daerah.

Senator asal Jawa Timur itu menegaskan jika lembaganya sangat terbuka terhadap semua aspirasi dari masyarakat di daerah.

“Memang sudah menjadi tugas kami menyerap aspirasi dan membantu merealisasikannya. Jadi, kami sangat terbuka atas segala aspirasi yang disampaikan. DPD RI adalah alat masyarakat untuk memajukan daerahnya. Tentu akan kami perjuangkan sesuai tugas dan fungsi kami,” ujar LaNyalla.

LaNyalla menyatakan akan memperjuangkan semua amanat para Raja dan Sultan Nusantara yang diberikan kepadanya dalam deklarasi di Kerajaan Sumedang, yang termaktub dalam 7 Titah Raja dan Sultan Nusantara.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua DPD RI didampingi Senator asal Kalimantan Barat yakni Erlinawati dan Maria Goreti serta Senator asal Bali, Bambang Santoso. Turut mendampingi Staf Ahli Ketua DPD RI, Baso Juherman dan Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara, Yurisman Star.

Hadir pula Raja Keraton Pakunegara Tayan XIV, Paduka Yang Mulia Gusti Yusri beserta Permaisuri, Pangeran, dan kerabat keraton, Raja Kusuma Negara Sekadau, Pangeran Agung Sri Negara II Gusti Muhammad Effendi, Sekda Provinsi Kalbar Harisson, Sekda Sanggau Kukuh Triyatmaka, Muspika Tayan Hilir, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat. (ria)