Wagub Emil: Pendidikan Vokasi Bisa Jadi Jawaban Realita Landscape Ekonomi Masa Depan

Wagub Emil: Pendidikan Vokasi Bisa Jadi Jawaban Realita Landscape Ekonomi Masa Depan

Maka ketika kesemua elemen tersebut terpenuhi, lanjut mantan Bupati Trenggalek itu, akan terlahir lulusan-lulusan berkualitas dari pendidikan vokasi yang ada. Selain itu, para lulusan tersebut akan lebih siap terhadap disrupsi jaman. 

“Kalau dulu, dunia industri dan usaha dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan raksasa. Jadi kalau mau jualan, harus melalui distributor besar dan produksinya harus masif. Kalau mau beriklan, harus di media massa dan memilih jam-jam iklan yang prime time,” imbuhnya. 

“Tapi sekarang ini, proses-proses semacam itu didisrupsi oleh digitalisasi. Jadi, sosial media sudah mengecilkan tembok dan halangan itu. Kalau ingin beriklan, bisa lewat sosmed. Kalau ingin jualan, lewat online market place. Jadi sekarang ini, newcomers bisa bersaing dengan perusahaan raksasa,” tambahnya. Pemerintah pusat juga akan mengalokasikan peralatan pendukung senilai kurang lebih Rp 5 miliar.  

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan mengatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK sejak tahun 2021 hingga sekarang telah turun sebanyak 2,35%, yakni dari 13% menjadi 9,54%.

Wikan juga menyatakan, SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan satu dari 1.400 SMA pusat keunggulan. Salah satu dari tugas yang diemban adalah semua SMA tersebut tidak punya eksklusivitas dan mencontohkan program unggulan kepada sekolah lainnya. 

“Semuanya akan menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka, yaitu kurikulum yang jauh lebih fleksibel, kurikulum yang lebih adaptif dengan apa yang diinginkan oleh industri. Kurikulum yang tidak lagi mengikat isi tetapi kurikulum yang kita cuma atur di rangkanya aja sebagai acuan,” jelasnya.

“Semua nanti akan dimerdekakan kepada kepala SMK dan guru untuk menyesuaikan dengan konteks lokal atau mungkin strategi khusus beberapa SMK yang berada di dalam kawasan industri,” lanjutnya. (tw/min)Wagub Emil: Pendidikan Vokasi Bisa Jadi Jawaban Realita Landscape Ekonomi Masa Depan