Dia mengkonfirmasi kalau tak ada komunikasi sama sekali dengan DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Apalagi terkait dengan pengurusan, dan tiba-tiba namanya dimasukkan dalam kepengurusan partai tersebut. Dirinya mengklarifikasi bahwa sampai saat ini masih jadi kader dan anggota PDI Perjuangan.
Bahkan, Ony juga jadi Ketua Baitul Muslimin (Bamusi) PDI Perjuangan Ngawi berikut wakil ketua Bamusi PDI Perjuangan Jawa Timur. ”Saya meluruskan. Sampai saat ini saya masih jadi kader dan anggota aktif PDI Perjuangan,” tegasnya.
Mengutip beritajatim.com, dia menilai bahwa perlu mengklarifikasi hal tersebut karena bisa merugikan banyak pihak. Secara prinsip,dirinya dan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko maju dalam Pilkada 2020 diusung 10 partai termasuk partai berlogo mercy itu.
Dirinya tetap berhubungan baik dengan individu pengusung berikut 10 partai tersebut berhubungan baik. “Tapi pencatutan ini perihal etika politik, karena tidak ada komunikasi apapun tiba-tiba masuk, ini bikin kaget saja,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menyebut pencatutan Ony bikin gaduh di kalangan PDI Perjuangan. Antok, sapaan lekat Dwi Rianto Jatmiko menyayangkan pencatutan tersebut. Banyak kader dari berbagai daerah menanyakan kebenaran hal itu. “Kami selaku DPC PDI Perjuangan Ngawi menjamin sepenuhnya jika Bupati Ngawi adalah anggota PDI Perjuangan,” kata Antok, Sabtu (26/4/2022). (sr/min)