SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Sebanyak 2.236 penghafal Al-Quran (hafidz dan hafidzah) dan 143 mudin mendapatkan insentif bulanan dari Pemkot Surabaya. Insentif diserahkan simbolis oleh Wali Kota Eri Cahyadi di lantai 6 gedung Sawunggaling, Jumat (25/2/2022).
Insentif diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terhadap para hafidz dan hafidzah serta moden.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, ketika dua kelompok ini menjadi satu kesatuan, maka Kota Surabaya akan menjadi lebih hebat. “Kulo matur nuwun sanget (saya sangat berterima kasih) kepada hafidz dan hafidzah bisa menularkan ilmunya kepada anak dan seluruh warga di Surabaya,” kata Eri.
Kepada perwakilan hafidz dan hafidzah serta mudin, Eri berkeinginan nantinya kegiatan belajar mengajar dan menghafal Al-Quran bisa digelar diseluruh balai RW.
Bukan sekedar mengajarkan hafalan dan membaca Al-Quran, tetapi para hafidz dan hafidzah itu diharapkan bisa memberi pemahaman isi dari kitab suci tersebut. Menurutnya, ketika para hafidz dan hafidzah menularkan ilmunya kepada arek-arek Suroboyo, maka akan melahirkan calon pemimpin yang soleh dan soleha di masa mendatang.
“Surabaya jadi hebat bukan karena wali kotanya, tapi Surabaya menjadi hebat berkat doa dari para ulamanya, para hafidz dan hafidzahnya. Saya berharap bisa menularkan ilmunya. Kalau bisa nanti di setiap RW ada yang mengajari tartil dan hafalan Al-Quran. Iso horak Indonesia, Suroboyo iki (bisa guncang Indonesia, Surabaya ini), karena calon pemimpin yang lahir itu nanti berasal dari kota ini,” katanya.
Tak lupa, Eri menyampaikan apresiasinya kepada para mudin, hafidz dan hafidzah telah berkontribusi dalam melawan Covid-19. Terlebih, ada mudin yang turut memandikan dan mendoakan jenazah hingga ke pemakaman.
“Surabaya di lisannya panjenengan, Surabaya di dzikirnya panjenengan. Insya Allah, kota ini akan terbebas dari Covid-19, bahkan kemiskinan. Ayo Pak Camat dan Pak Lurah, kita dzikir bersama agar Covid-19 cepat melandai dan dijauhkan dari segala bencana,” ajaknya.
Ia berharap para hafidz dan hafidzah menghijaukan Kota Surabaya dengan mengajarkan kebaikan agama Islam. Begitu pula dengan penganut keyakinan agama lain, dia ingin para tokoh agama bisa bersatu saling mendoakan untuk Kota Surabaya menjadi lebih baik lagi.
“Insya Allah, saya yakin dengan hafidz dan hafidzah, bersama Pemkot Surabaya dan PCNU serta Muhammadiyah. Fainsya Allah, Surabaya menjadi kota yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur, berkat doa dan perjuangan panjenengan,” imbuhnya. **