Peneliti SSC Surokim Abdussalam: Kontestasi 2024 Akan Didominasi Tokoh Non Partai

Peneliti SSC Surokim Abdussalam: Kontestasi 2024 Akan Didominasi Tokoh Non Partai
Peneliti Senior SSC Dr. Surokim Abdussalam

Pemerintah melalui KPU baru akan menggelar Pilpres dan Pileg pada awal tahun 2024. Waktu yang tidak terlalu lama untuk seorang calon peserta kontestasi politik maha akbar di negeri ini, Pilpres. KoranTransparansi/WartaTransparansi.com sempat berbincang santai dengan Dekan FISIB Unijoyo Madura/Peneliti senior Surabaya Survey Centre (SSC) Surokim Abdussalam mengenai analisa dia soal Pilpres dan munculnya beberapa nama diruang publik. Berikut Wawancaranya:

T. Banyak tokoh publik running Pilpres. Dan hasil survey oleh lembaga survey cukup beragam. Analisa Anda seperti apa ?

J. Sejumlah nama Bacapres mulai bermuculan. Berdasarkan hasil survey, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masuk 5 besar. Tapi yang dibawah itu punya potensi bakal naik. Figur tersebut cukup kokoh. Namun sejauh ini jika melihat trend dan tracking hasil survey maka ketua partai yang potensial ikut meramaikan 2024 dan stabil elektabilitasnya hanya Prabowo Subianto. Sayangnya, Prabowo trendnya mentok di angka 18% dan tidak bisa meningkat lagi seperti sudah jenuh.

Sedangkan ketua ketua partai lainnya masih jauh dibawah 5% dan kalah dengan kepala daerah di Jawa, misalnya Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) dan Ridwan Kamil (Gubernur Jabar). Kepala daerah dengan trend terbaik sejauh ini masih dipegang Mas Ganjar, di susul Mas Anis dan Mas Ridwan Kamil.

T. Mereka ini kan bukan ketua partai. Handicapnya, saat mendaftar pasti bakal kebingungan mencari partai ?

J. Ya tentu saja semua partai akan saling mengunci menjelang pencalonan karena syarat ikut kontest masih melalui parpol. Kepala kepala daerah yang potensial seperti Ganjar dan Anis pun harus punya kendaraan partai politik (parpol) untuk bisa mendaftarkan diri. Jadi dalam hal ini prediksi saya, ketua ketua Parpol sebenarnya punya daya tawar di posisi cawapres semisal mbak Puan (Puan Maharani-Ketua DPR RI), pak Airlangga Hartarto (Ketua Umum DPP Partai Golkar, Gus Muhaimin Iskandar (PKB) dan juga ketua partai yang lain. Untuk calon Presiden sepertinya trendnya cenderung berat. Karenanya para ketua Parpol juga harus realistis tidak harus memaksakan diri maju capres. Walau mereka punya kunci untuk mendaftar dengan koalisi bersama partai lain. Itu juga membuat pencalonan para ketua parpol tersebut mudah tetapi rumit.

T. Kalau begitu, kompromi calon dan koalisi partai menjadi jalan tengah ?