banner 728x90
Opini  

Dari Walikota New York Sampai Imam Mahdi

Dari Walikota New York Sampai Imam Mahdi
Anwar Hudijono

Banyak negara Islam dilanda paranoid, takut distigma terorisme. Takut diluluh-lantakkan Amerika dan gengnya sehingga bernasib seperti Irak, Afghanistan, Libya, Tunisia, Suriah, Somalia. Takut dicekik sampai melet seperti Iran, Suriah, Venezuela.

Amerika benar-benar menjadikan negara-negara paranoid menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan. Mulai jasa perlindungan, pasar senjata, pasar rente ekonomi, dikeruk sumber daya ekonominya sampai kerontang.

Apakah cahaya Islam lantas padam seperti target mereka? No way. Allah membuktikan janjinya: “Dan mereka membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Quran: Ali Imran 54).

“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.” (Quran: As Shaf 8).

Allah justru membalik perbuatan jahat mereka. Seperti ketika membalik golongan Yahudi fasad yang menuduh tangan Allah dibelenggu. Justru Allah membalik, tangan tuhan mereka (Dajjal) yang dibelenggu. (Quran: Al Maidah 64).

Api Namrud

Mungkin sudah menjadi sunatullah, tauhid justru lahir dari pembakaran, penindasan, kejahatan. Misalnya, tauhid memancarkan sinarnya ke seluruh alam melalui pembakaran api Namrud terhadap Ibrahim.

Rasulullah Muhammad lahir di Mekah yang dicekam kegelapan. Baitullah sebagai rumah tauhid ditutup menjadi rumah kekafiran (paganisme). Allah disekutukan dengan Latta, Uza, Manat, Hubal, Naila dan puluhan tuhan lainnya. Rasalullah lahir dalam sistem sosial masyarakat jahiliyah (kedunguan).

Moskow jaman Uni Soviet adalah tungku pembakaran Islam. Kini apa yang terjadi, Islam tumbuh luar biasa. Pada masa akhir Soviet 1991 jumlah muslim hanya 60.000 orang, kini menjadi 3 juta orang. Demikian pula London. Bahkan cahaya Islam kini mulai memancar di Roma.

New York City kini menjadi sumbu lampu baru api Islam. Bukan hanya walikotanhya yang menjadi muslim, jumlah muallaf (pemeluk baru Islam) terus bertambah. Bahkan fenomena ini terjadi di New York dan Amerika . Umat muslim tidak lagi dirundung takut, mereka berani menunjukkan identitas kemuslimannya.

Di akhir jaman, Imam Mahdi yang mengemban misi menyebarkan cahaya rahmatan lil alamin Islam ke seluruh jagat, kemungkinan akan muncul di tengah-tengah Mekah yang dicekam kegelapan yang gulita.

Apakah sudah ada tanda-tandanya? Umat Islam harus merenungkannya. Memikirkannya. Dengan referensi Quran surah At Taubah 19:
“Dan sholat mereka di sekitar Baitullah (Kabah) itu tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. “ (Quran: Al Anfal 35).

“Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjid Haram kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepafa orang-orang yang dhalim.”
Lihatlah, pikirkanlah tanda-tanda alam atau ayat qauniah apakah sudah ada jejak STK di Mekah? Dajjal secara subyek memang tidak bisa masuk Mekah dan Madinah. Tapi bagaimana dengan sistemnya seperti kapitalisme? Apakah menara tinggi yang bayangannya menutup Kabah bukan pertanda?

Apakah bukan tanda-tanda ketika mereka membelakangi Kabah untuk foto dan video selfie. Membuka HP di samping Kabah dengan konten maksiat. Nge-share konten ghibah, fitnah, riyak?

Apakah benar umrah dan haji belum sebagai sebagai ladang bisnis? Fatalnya bisnis menggunakan sistem kapitalisme?.

Renungkan pula pesan dan makna Hadits Muslim bahwa Rasulullah bermimpi Dajjjal mengelilingi Kabah dengan dipandu dua orang. Juga Hadits tentang bangsa Arab akan celaka manakala Yakjuk dan Makjuj keluar. Hadits di mana arah Riyadh ibukota Arab Saudi, sebagai tanduk setan?

Allahumma audzubika min syarri masihid-dajjal (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan Masih ad-Dajjal).

Astagfirullah. Rabbi a’lam (Tuhan Maha Tahu).

Mohon telitilah tulisan ini. Jangan langsung setuju. Jangan langsung like and share. Ini jaman disiformasi di mana banyak informasi yang membutakan hati dan bisa menghancurkan suatu bangsa. Monggo ngaji Quran: Al Hujurat 6.

Anwar Hudijono, veteran wartawan tinggal di Sidoarjo.
Senin, 8 November 2021