Tajuk  

Sepakbola Piala Menpora: Surat Terbuka buat IPW dan IDI

Sepakbola Piala Menpora: Surat Terbuka buat IPW dan IDI
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Semestinya dari kalimat itu, IPW justru menjadi bagian dari masyarakat sepakbola dengan meminta lembaga Kepolisian menegakan hukum dengan menerbitkan (minimal) peraturan Kapolri bahwa sepakbola dan dunia usaha serta aktifitas berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, meminta dibuatkan peraturan dengan protokol kesehatan dengan disiplin ketat. Bukan sebaliknya, apalagi menakut-takuti.

Dekiian juga IDI, semestinya mendorong berbagai aktifitas berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, termasuk sepakbola diminta menjaga protokol kesehatan dengan beberapa masukan dan kritik konstruktif. Bukan melarang dan mengancam yang bukan porsinya.

Sekedar mengingatkan saja bahwa mengutip bagian visi misi IPW, “…, dengan adanya penegakan hukum para pengusaha dan investor maupun segenap masyarakat Indonesia bisa dengan tenang melakukan aktivitas sosial ekonomi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional bisa berkembang”.

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Daeng M Faqih, SH, MH, Sabtu (24/10/2020),
mengajak dokter di seluruh Indonesia untuk menjadikan HUT ke-70 IDI sebagai momentum penegasan jati diri dokter sebagai pejuang kemanusiaan dan kebangsaan.

Oleh karena itu, Daeng mengajak untuk menjadikan jati diri dokter kembali diimplementasikan dalam kehidupan berprofesi. Yakni mengabdikan seluruh keahlian seluruh kemampuan di bidang keilmuan kedokteran untuk senantiasa menolong masyarakat, dan membantu penyelesaian-penyelesaian masalah kesehatan di Tanah Air.

Sekedar mengingatkan, dari pemikiran dua lembaga di atas, apakah IPW dan IDI tidak terlalu jauh mencampuri masalah sepakbola? Bukankah semestinya kembali ke jati diri organisasi independen IPW dan IDI, justru memberikan jalan keluar sepakbola tertib dan sehat, sehingga masyarakat kuat dan hebat.

Inilah harapan semua kekutaan bangsa dan negara, menjadi bermartabat dalam berbagai aktifitas berbangsa dan bernegara. Percayalah sepakbola akan menjadi bagian salah satu unsur penyembuhan Covid-19. Percayalah bahwa dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka berbagai usaha sungguh-sungguh akan melahirkan hasil yang baik. Masa pendemi Covid-19 akan terkendali dan tertangani dengan baik pula. (*)