Dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua PMI Jatim H. Soebagio SW, didampingi Sekretaris Dr. Edy Purwinanto dan Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial dr. Harsono.
membahas soal transfusi plasma konvalesen.
Pada intinya PMI Jatim maupun pihak rumah sakit, menyiapkan secara sungguh-sungguh untuk pelaksanaan transfusi plasma konvalesen.
Bahkan pada
rapat dalam jaringan (daring) bersama UDD (Unit Donor Darah) PMI se Jatim, Kamis (21/1/2021), memutuskan meningkatkan memberikan edukasi kepada pasien sembuh Covid-19 yang memenuhi syarat mau melakukan donor plasma konvalesen.
dr Harsono secara khusus menghimbau, kepada pasien yang telah dinyatakan negatif hasil tes SWAB PCR/dinyatakan sembuh boleh pulang hendaknya didorong untuk mau mendonorkan darah plasmanya untuk pasien yang masih sakit.
Ketua Fokuswanda Ang. Herman Anggrek mengatakan dengan adanya pencanangan dari pemerintah, rumah sakit dan PMI haruslah berjalan berbarengan, sehingga darah plasma dapat tercukupi. Sedangkan untuk data pasien rumah sakit haruslah terbuka pada PMI, sehingga ini memudahkan PMI dalam pengambilan darah pasien yang telah dinyatakan negatif atau sembuh.
Sementara itu dr. Dodo Anondo, MPH memberikan pesan khusus kepada pasien sembuh Covid-19 harus 3J yaitu, jangan kendor, jangan enggan, dan jangan sungkan. 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi kegiatan.
Respon cepat dan gerakan PMI beserta rumah sakit dan pihak terkait, termasuk dukungan Gubernur Jatim, Bupati, Wali Kota, PMI se Jatim, dan banyak pihak terkait. Maka kebersamaan itu akan menjadi gerakan mensukseskan transfusi plasma konvalesen.
Salah satu kunci sukses transfusi plasma konvalesen ialah 3J (jangan kendor, jangan enggan, dan jangan sungkan), sehingga pasien sembuh Covid-19 semakin semangat tanpa sungkan membantu pasien teerinfeksi virus Corona untuk sembuh. (*))