Kamis (14/1/2021), sekitar pukul 08:30, Syekh Ali Jabar menghembuskan nafas terakhir di RS Yarsi Cempaka Putih Jakarta, setelah kondisinya menurun sejak Rabu malam (13/1/2021).
Sebuah peringatan bagi umat Islam ketika seorang ulama diambil Allah SWT (wafat), maka Allah SWT mengangkat sebagian ilmu manusia sebagimana Hadits Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.”
Kepergian ulama kharismatik Syekh Ali Jaber, tentu terangkatnya sebagian ilmu Allah SWT. Semoga sesuai dengan pesan dan harapan almarhum, Allah SWT mengabulkan di Indonesia ditakdirkan ada “satu juta penghafal Al-Quran”.
Selama memperdalam belajar agama, Syekh Ali Jaber rutin mengajar dan berdakwah. Juga aktif sebagai guru hafalan Al-Quran di Masjid Nabawi.
Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan
Saat di Lombok, Syekh Ali Jaber menjadi guru hafalan Al-Quran, Imam salat, dan khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, Indonesia.
Ketika di Jakarta,
berlanjut diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.
Mimpi dan cita-cita luhur Syekh Ali Jaber, belum sampai ketika ingin ada “satu juta penghafal Al-Quran” di Indonesia. Selamat jalan … InsyaAllah semakin banyak penghafal Al-Quran karena Allah SWT (*)