Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi
Target Kontingen PON XX Papua 2021 Jawa Timur (Jatim), menjadi juara umum pada perhelatan pesta akbar nasional 4 tahunan itu wajib didukung.
Pekan olahraga nasional (PON) XX 2020 tertunda akibat masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Juga pengurangan sekitar 10 cabang olahraga setelah ditetapkan dalam Raparnas (rapat paripurna nasional) KONI karena berbagai pertimbangan kebangsaan.
Menggapai target juara umum itu, kini para atlet dipersiapkan secara serius, kendati masa pandemi Covid-19.
KONI Jatim melaksanakan Puslatda New Normal (PNN) sejak September 2020 lalu. Dalam takaran prosentase, kesiapan Jatim sudah masuk 90 persen. Karena itu, pada saat PON nanti dipastikan semua atlet dapat mengeluarkan penampilan terbaik (peak performance).
“Kami serius mempersiapkan atlet untuk PON mendatang. Tidak main-main. Kami punya badan sport science yang dapat mendukung atlet dari sisi fisik, psikologis, mental hingga gizi,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) KONI Jatim Dudi Harjantoro.
Dalam sejarah PON, Kontingan Jatim baru menjadi juara umum dua kali, PON XV tahun 2000 dengan pembukaan dan penutupan di Stadion Delta Sidoarjo, dan PON XVII tahun 2008 di Samarinda Kalimantan Timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menginginkan Kontingen PON Jatim juara umum di Papua dengan FairPlay
Salah satu
upaya menjaga kondisi atlet tetap dalam keadaan siap latihan dan siap bertanding, Direktur Badan Pelaksana Puslatda Jatim M. Nabil menerjunkan tim psikolog. “Pasti mereka bosan. Makanya kami terjunkan tim psikolog. Supaya jangan sampai para atlet kejenuhan”. Tentu saja juga memberikan motivasi supaya siap pertandingan di mana saja dengan semangat tinggi, dengan tekad meraih prestasi tertinggi pula.
Diketahui, juara umum pertama kali. Dengan mengalahkan Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan saingan sepanjang PON, Jabar.
Tetapi ketika itu karena tuan rumah dianggap jago kandang.