Minat Masyarakat Jatim Tehadap Sensus Penduduk Masih Rendah

Minat Masyarakat Jatim Tehadap Sensus Penduduk Masih Rendah
Kick Off sensus penduduk oleh Gubernur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (31/8/2020)

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa minat masyarakat Jawa Timur mengikuti sensus penduduk melalui online masih rendah. Meski begitu pihaknya terus mendorong agar masyarakat  Jawa Timur tidak melewatkannya.

Sensus penduduk oleh diluncurkan oleh Khofifah di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (31/8/2020). Hadir dalam kesempatan itu beberapa kepala OPD dilingkungan Pemprov dan Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hadiwan. Sampai saat ini baru sekitar 6,8 juta yang mengikuti, sedangkan jumlah penduduk Jawa Timur sudah mencapai 34 juta lebih. Ini adalah catatan di BPS Jawa Timur.

Peluncuran sensus penduduk oleh Gubernur ditandai dengan penyematan atribut dan tanda khusus yang melekat kepada petugas. Semua petugas sensus ada tandanya, jadi masyarakat bisa menanyakan setiap tamu yang mengaku petugas sensus. Semua petugas juga sudah rapidtest

“Verifikasi dan validasi jumlah penduduk yang dilakukan oleh BPS JawaTimur harus cermat. Salah mencatat dalam melakukan verifikasi dan validasi bisa menghilangkan bantuan sosial (bansos) seseorang.

“Betapa pentingnya verifikasi dan validasi, karena salah catat bisa menghilangkan bantuan sosial (bansos) seseorang. Atau mereka yang inclusion eror dan exclusion eror,” ucap Khofifah.

Khofifah membeberkan, berdasarkan data BPS Jatim pada September, jumlah penduduk di Jatim semester I tahun 2020 hampir mendekati 41 juta, tepatnya, 40,9 juta. Berdasarkan data itu, bila mengacu pada sensus daring berarti masih banyak yang belum mendaftar.