Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi Transparansi)
IMF menyampaikan memprediksi bahwa tahun 2020 Amerika pertumbuhan ekonomi akan -8%, Jepang akan minus 5,8%, Inggris akan minus 10,2%, Prancis akan minus 12,5%, Italia akan minus 12,8%, Spanyol akan minus 12,8%, Jerman minus 7,5%,”
Informasi dari IMF itu mendasari pidato Presiden Joko Widodo ketika mengadakan kunjungan kerja Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi sebagai pusat Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19, Kamis (25/6/2020), bahwa krisis ekonomi global benar-benar melanda dunia akibat Covid-19.
Apalagi, kenyataan bahwa Covid-19 menghantam semua sektor, sekaligus melumpuhkan ekonomi, sosial, dan budaya juga agama, bahkan politik pun juga terkena infeksi virus Corona.
Situasi dan kondisi dunia hampir semua sama, sehingga krisis ekonomi global semakin “membahayakan” bagi negara dengan ketergantungan kepada negara lain sangat tinggi, untuk memenuhi kebutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Indonesia dengan potensi alam dan potensi lain sangat luar biasa, insyaAllah sangat mampu mengatasi masalah ini dengan catatan mau melakukan dengan memanfaatkan semua potensi alam dan potensi lain. Bahkan (sementara waktu) siap tidak menikmati hubungan dengan luar negeri.
Sebagai referensi bahwa bangsa Indoensia sudah sangat kenyang dengan kehidupan dari potensi sendiri. Bahkan sudah sering hidup lebih sederhana dari kehidupan 30 tahun terakhir ini. Indonesia pada masa Orde Lama masih belum mampu memenuhi sandang dan pangan secara merata. Tetapi sekarang sudah berlebihan.
Sebagai cermin sekaligus penguatan, mari dengan penuh kearifan membaca Pembukaan UUD 1945:
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”