Opini  

Membayar Penghargaan

Membayar Penghargaan
Djoko Tetuko

Siklus pandemi virus Corona, walaupun Pemprov Jatim semakin tinggi dan dalam waktu dekat bisa menyalib Jakarta, itu berarti semakin menguatkan posisi Jatim dan Surabaya. Dimana pada saat penyebaran virus kasus cukup tinggi, tetapi mampu memutus mata rantai, mampu menyembuhkan, mampu menggerakan roda ekonomi dari berbagai sektor, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sekaligus perwujudan dari Kenormalan baru setelah masa Covid-19 mulai berkurang, bahkan Corona sudah tidak mau lagi menyerang.

Sampai saat ini Jatim masih berjuang memerangi penyebaran Covid-19. Namun, dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim hanya tersisa tujuh daerah yang berstatus zona merah dengan risiko penularan tinggi berdasarkan 15 indikator epidemiologis.

Adapun tujuh daerah berstatus zona merah saat ini, meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Situbondo.

Sedangkan untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19, meliputi Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Bondowoso, Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Pacitan, dan Lumajang.
Dan, Kota Madiun dengan status zona hijau.

Seperti diketahui, Kemendagri menggelar lomba Inovasi New Normal Life bertajuk “Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19”. Lomba yang dimulai sejak Mei 2020 ini terbagi dalam empat klaster, yakni klaster provinsi, kabupaten, kota, dan daerah tertinggal. Ada tujuh sektor yang dilombakan, di antaranya pasar tradisional, pasar modern/mal atau minimarket dan supermarket, hotel, restoran, tempat pariwisata, transportasi umum, serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Bagi Pemprov Jatim sejumlah langkah strategis selama ini, termasuk penguatan kampung tangguh menjadi kampung tangguh Semeru atau di Surabaya menjadi kampung tangguh wani Jogo Suroboyo, maka semua sektor harus segera menduplikasindati kampung tangguh sebagai wilayah tangguh dan sanggup menjalankan protokol kesehatan sekaligus Kenormalan baru dengan baik.

Oleh karena itu, membayar penghargaan dengan kerja keras seperti ini merupakan ibadah luar biasa, karena mampu menjadi penyambung aspirasi masyarakat, juga berhasil meyakinkan pejabat dan birokrat dalam membangkitkan semua sektor dalam Kenormalan baru setelah hampir 5 bulan sebagian terpapar dan sebagian berjuang melawan virus Corona bersama-sama. (JT)