Senin, 7 Oktober 2024
33.2 C
Surabaya
More
    OpiniMembayar Penghargaan

    Membayar Penghargaan

    Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi Transparansi)

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) setelah meraih dua penghargaan Lomba Inovasi New Normal Life dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), maka sebagai kelanjutan dari sukses itu, ialah bagaimana membayar penghargaan itu dengan memberi contoh-contoh di beberapa daerah Kab/kota, terutama untuk katagori Pasar Modern dan katagori Tempat Wisata.

    Sebab, penghargaan bagi Pemprov Jatim bukan sekedar menerima trophy dan uang hadiah Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp 5 miliar, tetapi jauh lebih bermartabat jika ke depan kernomalan baru yang akan menjadi trend, kehidupan pasca Corona, maka minimal membayar dengan mengatur sebaik mungkin beberapa pasar dan tempat wisata yang sudah mendapat penghargaan dengan klasifikasi Pasar Modern tipe A (untuk ukuran besar jumlah pedagang sekaligus barang dagangan hampir semua kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder tersedia). Bahkan lebih dari itu. Sedangkan untuk tipe B dan C menyesuaikan. Inilah sebagai konsekuensi harus membayar penghargaan itu, sehingga Pemprov atau Pemko dan Pemkab daerah lain, jika ingin berguru sudah mendapat contoh cukup representatif.

    Bahkan, jika memungkinkan dalam upaya mengembalikan ekonomi masyarakat menengah ke bawah, maka beberapa daerah atau setiap Kab/kota di Jatim memiliki Pasar Modern sesuai konsep Kenormalan baru.

    Baca juga :  TNI Mengawal Pancasila dan Keutuhan NKRI

    Demikian juga penghargaan untuk tempat wisata, walaupun hanya pemenang kedua, maka Dinas Pariwisata “wajib” bergerak cepat menata seluruh tempat wisata bertaraf nasional dan internasional dengan tatanan Kenormalan baru sesuai dengan penilaian dari Kemendagri pada saat meninjau ke sejumlah lokasi.

    Mengapa setelah menerima penghargaan, justru semakin meningkatkan kapasitas dan memperluas sampai ke seluruh Kab/kota. Sebab, selain menjadi percontohan nasional, juga menjadi penggerak perekonomian nasional. Mengingat kebangkitan ekonomi Jatim akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional.

    Pergerakan Pasar Modern dan Tempat Wisata Jatim, merupakan kebanggaan tersendiri. Sebab menunggu detik-detik terakhir Pemprov Jatim akan jadi juara kasus Corona dengan mendukung utama terbesar nasional Kota Surabaya, tetapi tetap mampu menggerakkan roda ekonomi dari sektor Pasar Modern dan tempat Wisata. Inilah prioritas mengapa wajib segera melakukan perluasan percontohan dengan profesional.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Senin (22/6). menegaskan bahwa
    prestasi ini untuk seluruh masyarakat Jatim yang sudah bahu membahu dan bergotong royong selama pandemi, khususnya para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 di Jawa Timur.

    Baca juga :  TNI Mengawal Pancasila dan Keutuhan NKRI

    Siklus pandemi virus Corona, walaupun Pemprov Jatim semakin tinggi dan dalam waktu dekat bisa menyalib Jakarta, itu berarti semakin menguatkan posisi Jatim dan Surabaya. Dimana pada saat penyebaran virus kasus cukup tinggi, tetapi mampu memutus mata rantai, mampu menyembuhkan, mampu menggerakan roda ekonomi dari berbagai sektor, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sekaligus perwujudan dari Kenormalan baru setelah masa Covid-19 mulai berkurang, bahkan Corona sudah tidak mau lagi menyerang.

    Sampai saat ini Jatim masih berjuang memerangi penyebaran Covid-19. Namun, dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim hanya tersisa tujuh daerah yang berstatus zona merah dengan risiko penularan tinggi berdasarkan 15 indikator epidemiologis.

    Adapun tujuh daerah berstatus zona merah saat ini, meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Situbondo.

    Sedangkan untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19, meliputi Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Bondowoso, Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Pacitan, dan Lumajang.
    Dan, Kota Madiun dengan status zona hijau.

    Baca juga :  TNI Mengawal Pancasila dan Keutuhan NKRI

    Seperti diketahui, Kemendagri menggelar lomba Inovasi New Normal Life bertajuk “Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19”. Lomba yang dimulai sejak Mei 2020 ini terbagi dalam empat klaster, yakni klaster provinsi, kabupaten, kota, dan daerah tertinggal. Ada tujuh sektor yang dilombakan, di antaranya pasar tradisional, pasar modern/mal atau minimarket dan supermarket, hotel, restoran, tempat pariwisata, transportasi umum, serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

    Bagi Pemprov Jatim sejumlah langkah strategis selama ini, termasuk penguatan kampung tangguh menjadi kampung tangguh Semeru atau di Surabaya menjadi kampung tangguh wani Jogo Suroboyo, maka semua sektor harus segera menduplikasindati kampung tangguh sebagai wilayah tangguh dan sanggup menjalankan protokol kesehatan sekaligus Kenormalan baru dengan baik.

    Oleh karena itu, membayar penghargaan dengan kerja keras seperti ini merupakan ibadah luar biasa, karena mampu menjadi penyambung aspirasi masyarakat, juga berhasil meyakinkan pejabat dan birokrat dalam membangkitkan semua sektor dalam Kenormalan baru setelah hampir 5 bulan sebagian terpapar dan sebagian berjuang melawan virus Corona bersama-sama. (JT)

    Penulis : Djoko Tetuko

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2020 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan