Risma Dorong Pembentukan Mal, Restoran, dan Kafe Tangguh di Surabaya

Risma Dorong Pembentukan Mal, Restoran, dan Kafe Tangguh di Surabaya

“Karena pengunjung tidak bisa saya pantau seperti warga dalam kantong (ODP) yang kami awasi day per day. Karena itu atas inisiatif Pak Kapolda itu ada kampung tangguh yang kita buat sekarang ini. Nah, karena itu ada ide dari Pak Kapolrestabes bahwa kita bisa membuat Mal Tangguh Surabaya,” jelasnya.

Risma juga menyatakan bahwa upaya tersebut adalah salah satu bentuk investasi masa depan. Dengan cara tetap disiplin seperti ini, maka roda perekonomian di Surabaya bisa tetap berjalan.

“Sebetulnya ini tantangan ke depan. Ayo kita bersama-sama harus yakin bahwa kita bisa melakukan ini. Kepercayaan ini kita jaga penuh dan seluruh elemen masyarakat harus mengerti protokol kesehatan ini dengan sempurna,” paparnya.

Dia mencontohkan, seperti di pusat perbelanjaan, akses jalan itu bisa dibuat one way (satu arah) serta konsumen juga diwajibkan saling jaga jarak. Selain itu, di kasir atau tempat pembayaran bisa pula dilengkapi dengan tirai plastik untuk pembatas antara penjual dan pembeli. Di samping itu, setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki area pusat perbelanjaan.

“Sekali lagi kepercayaan dari konsumen ini tolong harus benar-benar dijaga. Supaya mereka percaya, supaya kalau mereka belanja di sini mereka aman. Kalau konsumen ini percaya bukan tidak mungkin kita akan jauh lebih baik dari sebelumnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa peranan pengelola pusat perbelanjaan dan restoran ini akan menentukan bagaimana kondisi perekonomian Kota Surabaya ke depan. Khususnya di tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Makanya, Risma meminta dukungan semuanya agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. (wt)