“Dalam rapat juga disepakati bahwa penyelanggaraan akan lebih baik dilakukan di satu kota dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang berkembang saat ini. Untuk kotanya adalah Jakarta dan Yogyakarta. Namun keputusan akhir pilihannya akan terus melihat situasi yang ada di masing-masing kota,” tambahnya.
Junas pun membeberkan alasan ditetapkannya hanya di satu kota. Salah satu faktornya adalah untuk mengefisiensi pembiayaan. “Tentunya karena faktor keamanan juga,” ujarnya.
Meskipun sudah ditetapkan, sebut Junas, pelaksanaan nantinya tetap harus mendapat restu dari PB Perbasi dan pemerintah.
Sambil menunggu itu pihaknya semaksimal mungkin mempersiapkan kewajiban seperti dokumen panduan pelaksanaan dan dokumen latihan yang harus segera diselesaikan. “Kami akan terus monitor perkembangan hingga akhir Juni ini,” tambahnya. (sr)