Kodrat yang juga Ketua DPD Ormas MKGR menambahkan perlu pendampingan secara khusus terhadap pelaku UMKM. Sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan produksi obat tradisional yang sesuai dengan standar kesehatan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menerangkan bahwa Perda tentang perlindungan obat tradisional tersebut patut didukung. Karena besarnya potensi di Jatim. Di antaranya, produksi bahan obat tradisional yang melimpah.
“Jatim juga memiliki sejumlah universitas yang memiliki konsentrasi penelitian di bidang obat herbal,” kata Emil ketika dikonfirmasi di sela-sela Rapat Paripurna DPRD Jatim, Kamis (11/6/2020).
Bahkan, sejumlah universitas di Jatim juga tengah mengembangkan penelitian tentang pengembangan obat tradisional untuk mengantisipasi Covid-19. Nantinya, melalui Perda tersebut Pemprov berkomitmen untuk memberikan keberpihakan lebih besar terhadap industri obat tradisional.
“Fokus kami ke depan di antaranya soal perizinan dan pembinaan produsen obat tradisional,” katanya. (sr)
