H. RB. Zainal Arifin mengatakan, masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan tidak ada lagi kegiatan. Golkar Jawa membantu meskipun tidak banyak. Selama ini para ustadz dan ustadzah serta guru ngaji adalah mereka yang sebelumnya berpenghasilan dari honor sebagai penceramah dan juga mengajar ngaji, baik untuk perorangan maupun kelompok (class room).
Sejak pandemi Covid-19, mereka sudah tidak bisa lagi berkegiatan seperti sebelumnya. Demikian juga dengan Yayasan Rahmatullah di Gunungsari sudah tidak ada kegiatannya.
Terlebih lagi Pemerintah Kota memberlakukan PSBB, yang berarti tempat kegiatan Ustadz / Ustadza serta guru ngaji yang kebanyakan mempergunakan masjid sebagai pusat kegiatan mereka, sudah tidak mungkin lagi untuk bisa berkegiatan. Sehingga penghasilan merekapun saat ini sudah tidak ada. (guh)