Kamis, 28 Maret 2024
31 C
Surabaya
More
    HeadlineGolkar Jatim Salurkan Sembako Untuk Takmir, Ustadz dan Yayasan Yatim Piatu

    Golkar Jatim Salurkan Sembako Untuk Takmir, Ustadz dan Yayasan Yatim Piatu

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Bantuan sosial berupa paket sembako untuk warga yang terdampak Covid-19 dari Partai Golkar Jawa Timur terus disalurkan. H. RB. Zainal Arifin, Wakil Ketua bidang hukum dan HAM, mendatangi beberapa masjid di Surabaya untuk bertemu takmir dan pengurus masjid sekedar menyerahkan paket sembako, Kamis (7/5/2020).

    Beberapa masjid yang dikunjungi mulai dari Masjid Almujahidin Jl. A. Yani, Masjid An Nur di Perumahan Bendul Merisi Permai, Masjid Attaqwa Perumahan Karah Indah. lalu Yayasan Rahmatul Anwar Surabaya, yaitu yayasan yang mengelola anak yatim piatu, Jalan Raya Gunungsari l/104 Surabaya.

    Ada 200 paket sembako yang disalurkan. Ini adalah bagian dari 41.500 paket yang dilepas Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji dan Sekretaris Sahat Tua Simanjuntak (Wakil Ketua DPRD) Jawa Timur Rabu (6/5) lalu, kata RB Zainal Arifin yang juga Sekretaris MDI Jatim, organisasi dibawah naungan Golkar.

    Baca juga :  Hasil Drawing Liga 3 Nasional, Persekabpas Tuan Rumah – Pasuruan United Berjuang di Garut

    Golkar Jatim Salurkan Sembako Untuk Takmir, Ustadz dan Yayasan Yatim Piatu
    Penerima paket sembako dari Partai Golkar Jatim

    H. RB. Zainal Arifin mengatakan, masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan tidak ada lagi kegiatan. Golkar Jawa membantu meskipun tidak banyak. Selama ini para ustadz dan ustadzah serta guru ngaji adalah mereka yang sebelumnya berpenghasilan dari honor sebagai penceramah dan juga mengajar ngaji, baik untuk perorangan maupun kelompok (class room).

    Sejak pandemi Covid-19, mereka sudah tidak bisa lagi berkegiatan seperti sebelumnya. Demikian juga dengan Yayasan Rahmatullah di Gunungsari sudah tidak ada kegiatannya.

    Terlebih lagi Pemerintah Kota memberlakukan PSBB, yang berarti tempat kegiatan Ustadz / Ustadza serta guru ngaji yang kebanyakan mempergunakan masjid sebagai pusat kegiatan mereka, sudah tidak mungkin lagi untuk bisa berkegiatan. Sehingga penghasilan merekapun saat ini sudah tidak ada. (guh)

    Reporter : Teguh Afrianto

    Sumber : Amin Istighfarin

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan