Masker dan Instrospeksi diri 

Masker dan Instrospeksi diri 
Zahrul Azhar As'ad, Sip,M.Kes

Zahrul Azhar As’ad (Gus Hand) – Dewan Penasehat GP Anshor Jatim)

Covid 19 ini diprediksi akan “memaksa” merubah pola hidup masyarakat , selama vaksin dari virus ini belum ditemukan maka ancaman penyebaran akan terus terjadi. Yang akan terjadi dikemudian hari selain lebih sering mencuci tangan dengan sabun adalah penggunaan masker, cara inilah rantai penyebaran virus ini bisa diminimalisir dengan relatif efektif.

Tingkat kematian covid 19 hingga kini sebenarnya tidak lebih tinggi dari angka kematian karena kecelakaan lalu lintas yang mencapai rata rata 26 ribu pertahun berdasarkan data kementrian perhubungan tahun 2017 namun pola penyebaran yang sporadis dan tidak memerlukan “upaya apapun” inilah yang menakutkan.

Penggunaan masker menjadi sesuatu yang menurut saya harus dilakukan baik yang tampak sehat terlebih yang sakit, bnyaknya status OTG ( orang tanpa gejala) yang positif membuktikan bahwa siapapun bisa menjadi karier penyebaran virus itu kepada semua orang.

Penggunaan masker dibulan ramadhan menjadi “pengalaman tersendiri” . Sudah menjadi rahasia umum bahwa aroma mulut orang yang sedang berpuasa memiliki bau yang khas.

Bau mulut yang khas ini sebebenarnya adalah dikarenakan bau yang naik berupa uap karena kekosongan lambung dari makanan ketika puasa.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‎وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” [HR. Muslim no. 1151]

Tentu ketika kita memaknai ini tidak cukup hanya dengan mengartikan secara harfiah belaka tapi harus dimaknai dengan “frame kiasan” . sperti halnya hadis yang mengatakan : “surga di telapak kaki ibu” .

Adapun kiasan yang ingin disampaikan dalam hadis tersbut adalah : Bau yang tidak disukai oleh penciuman manusia di dunia, akan tetapi baik di sisi Allah karena muncul dari ketaatan dan mencari keridhaan Allah. Sebagaimana darah orang yang syahid akan datang pada hari kiamat, warnanya warna darah tetapi baunya bau misk

Oleh karena itu bukan berarti kita tidak boleh berkumur dan atau menyikat gigi agar mulut kita tidak bau namun justru malah disunahkan ber siwak seperti halnya kita disunahkan menggunakan wewangian kita kita hendak sholat Jumat.