Mari Berdo’a Semoga Corona Pulang ke Ibunya
“YA ALLOH…, hanya Engkau Ya Alloh yang sanggup menghentikan Corona, hanya Engkau Ya Alloh yang sanggup memalaskan pergerakan penyebaran virus Corona, hanya Engkau Ya Alloh yang sanggup membuat Corona memalingkan muka enggan menempel juga menyerang ke manusia, hanya Engkau Ya Alloh yang sanggup menjadikan Corona kembali ke pangkuan ibunya, hanya Engkau Ya Alloh yang sanggup memisahkan kami manusia sejagad yang hari-hari ini semua ribut bahkan ketakutan pada Corona. Ya Alloh …, kabulkan lah do’a kami”.
Permohonan do’a mari terus menerus dipanjatkan dari berbagai penjuru nusantara, juga dunia. Apalagi hingga tulisan ini dibuat data terakhir secara resmi nasional dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Virus Corona, menunjukkan bahwa seluruh Indonesia dinyatakan Positif 5.923, Sembuh 607, dan Meninggal : 520.
Sedangkan rincian dari data di atas ; (1). DKI Jakarta 2.815; (2). Jawa Barat 632; (3). Jawa Timur 522; (4). Sulsel 332; (5). Banten 311; (6). Jawa Tengah 304; (7). Bali 124; (8). Papua 89; (9). Sumatera Utara 79; (10). Kalsel 74. Dari data “10 besar” provinsi dengan penyebaran hampir di pulau berbeda; pulau Jawa dengan 6 provinsi, pulau Bali, pulau Papua, dan pulau Sumatera.
Oleh karena itu, sebagai bagian warga negara yang sudah merasakan begitu dahsyat pengaruhnya melebihi tsunami, bahkan musibah dan bencana selama ini, maka usaha maksimal untuk memanjatkan do’a kepada Allah SWT menjadi kewajiban utama. Sebagai usaha bathiniyah bersama orang-orang yang teraniaya.
Selain itu, mematuhi dan meningkatkan protokol kesehatan sesuai dengan standar WHO, juga usaha maksimal dari pemangku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, insyaAllah masalah Corona dan dampak dari persoalan Corona yang sudah menguncang seluruh aspek kehidupan masyarakat, dari yang masih balita sampai yang lansia.
Apalagi, 24 provinsi lainnya juga sudah terkena musibah wabah Corona; (11). D.I.Yogyakarta 64; (12). Sumbar 62; (13). Kep. Riau 58; (14). Sumsel 54; (15). NTB 51; (16). Kaltara 47; (17): Kaltim 44; (18). Kalteng 35; (19). Sultra 27; (20). Lampung 26 (21): Riau 26; (22). Sulteng 24; (23). Kalbar 21; (24). Sulut 18; (25). Maluku 14; (26). Jambi 8; (27.): Sulbar 7; (28). Babel 6; (29): Papua Barat 5; (30). Aceh 5; (31). Maluku Utara 4; (32). Gorontalo 4; (33). Bengkulu 4; dan (34). NTT 1.
Dari data di atas menunjukkan bahwa sebaran secara nasional sudah menyeluruh, sehingga dampak ekonomi berkaitan dengan perdagangan sudah pasti terimbas.
Bahkan yang lebih dahsyat akibat penutupan pabrik, mall, warung dan restaurant, juga berbagai roda ekonomi sempat berhenti, sudah menyentuh pada persoalan paling mendasar, bahwa di arus paling bawah sudah kesulitan mengkonsumsi bahan kebutuhan pokok.
Kondisi ini, maka semua pihak harus mampu mengendalikan diri, supaya tidak sampai menimbulkan dampak negatif yang jauh lebih menguncang di masyarakat.