SURABAYA – Pemprov Jatim terus melakukan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Berbagai upaya seperti koordinasi lintas sektor, perbaikan infrastruktur di beberapa titik sampai dengan sosialisasi kepada masyarakat terus digenjot.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, berbagai upaya kesiapsiagaan ini terus dilakukan baik di daerah yang rawan bencana ataupun tidak. Apalagi di tengah musim penghujan saat ini, Pemprov menaruh perhatian serius terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Kami telah meminta agar OPD terkait selalu siaga untuk mengambil langkah cepat seperti menyiagakan tim selama 24 jam penuh, baik di daerah berpotensi rawan bencana maupun tidak. Selain itu kami juga melakukan berbagai upaya antisipasi dan kesiapsiagaan baik dengan instansi terkait maupun pemerintah kab/kota,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (12/1/2020).
Berbagai upaya itu di antaranya dengan melakukan rapat koordinasi terkait kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana alam bersama Forkopimda Jatim dan jajarannya. Rakor ini diikuti Pangdam V Brawijaya beserta jajaran Danrem dan Dandim se-Jatim, Kapolda Jatim bersama jajaran Kapolrestabes, Kapolresta dan Kapolres se-Jatim, Bupati, Walikota serta BPBD se-Jatim, dengan narasumber dari BNPB, pakar geologi dari UGM, Pangdam dan Kapolda.
Selain itu, Gubernur Jatim telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/walikota untuk melakukan kesiapsiagaan bencana sampai dengan Bulan Mei mendatang.