Ia berharap tahun 2020 dapat menjadi momentum bagi OJK, bagi BEI, untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator yang sering memanipulasi. “Kalau manipulator berarti sering memanipulasi yang gak bener dipoles-poles jadi bener, yang 100 tadi dipoles-poles jadi 4. 000. Hati-hati bersihkan dan hentikan,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini negara kita sedang menjadi perhatian, banyak yang mengamati, banyak yang tertarik untuk berinvestasi. Ia mengutip statemen Ketua OJK yang menyampaikan, dari surveinya Bloomberg kita nomer satu diantara negara-negara emerging markets yang lain.
“Ini patut disyukuri, tapi kepercayaan seperti itu jangan hilang gara-gara tadi, ada manipulator yang hanya mengambil untung untuk dirinya sendiri,” ucap Jokowi seraya menambahkan, kita patut bersyukur karena Indonesia tercatat dan diakui dunia sebagai Most Prefferred Emerging Markets di tahun 2020 mengalahkan China, India, Brazil dan negara-negara yang pertumbuhannya diakui dunia. Karena itu, Jokowi menekankan semua pihak harus menjaga kepercayaan ini.
“Trust harus kita perjuangkan, kita kembalikan kepada pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, jadilah yang terpercaya, jangan sekalipun mencederai kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada pasar modal kita,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan rasa syukurnya karena di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global di tahun 2019, ekonomi kita bisa relatif stabil, kinerja pasar modal di tahun 2019 juga menggembirakan, aktivitas pencatatan saham mencapai 55 pencatatan perusahaan baru.
“Ini prestasi penting karena merupakan yang tertinggi di ASEAN dan tertinggi ke-7 di dunia,” katanya.
Ia juga mengapresiasi penggalangan dana jangka panjang melalui BEI yang mencapai Rp877 triliun, jumlah tertinggi yang pernah dicapai. Sementara jumlah investor juga meningkat dan penghargaan juga banyak diraih dari dunia internasional. (wt)