Pemerintah Gandeng Pengelola Changi Kembangkan Bandara Komodo

Pemerintah Gandeng Pengelola Changi Kembangkan Bandara Komodo
Pemerintah resmi menetapkan Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) yang di antara anggotanya adalah perusahaan pengelola Bandara Changi Singapura, yaitu Changi Airports International Pte Ltd. (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd menjadi pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Rencananya, menurut Budi, penandatangan perjanjian KPBU dilaksanakan pada awal Januari 2020, setelah selesai masa sanggah dan konsorsium telah mendaftar melalui system OSS untuk menjadi Badan Hukum Indonesia. Harapannya, penandatanganan perjanjian jaminan antara Badan Usaha Pemenang Proyek dengan Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dapat dilakukan di hadapan Presiden Joko Widodo.

Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan, meliputi : Merancang, membangun, dan membiayai pembangunan fasilitas sisi darat, udara, dan pendukung; Mengoperasikan Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo selama masa kerja sama selama 25 tahun; dan Memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo selama masa kerja sama.

Pada saat masa kerja sama berakhir, menurut Menhub Budi, Badan Usaha wajib menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo kepada Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara.

Budi menjelaskan, nilai investasi untuk pengelolaan Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo sebesar Rp1.203.314.000.000, dan estimasi total nilai biaya operasional selama 25 tahun Rp5.733.817.000.000.

Selanjutnya, Pengelola Bandar Udara Komodo memiliki kewajiban untuk membayar Konsesi di muka sebesar Rp5.000.000.000 dan Konsesi Tahunan dari Pendapatan Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo sebesar 2,5 % dengan pembayaran bertahap dua kali setiap tahun yang kemudian akan meningkat per tahun dengan kenaikan 5 % dari biaya konsesi tahun sebelumnya, serta Clawback sebesar 50%.

Proses kegiatan KPBU ini dimulai dengan Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) pertama yang dihadiri oleh 100 Badan Usaha dan Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) kedua yang dihadiri oleh 70 Badan Usaha. Badan usaha yang menghadiri kegiatan Penjajakan Minat Pasar ini terdiri dari Badan Usaha lokal dan internasional; Selama proses pemilihan Badan Usaha pengelola Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo, Panitia Pengadaan didampingi oleh Konsultan Pendamping Transaksi dari PT Surveyor Indonesia (Persero). (wt)