Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya, meminta Kadin Jatim turut memberi dukungan kepada Pemprov Jatim untuk mewujudkan provinsi ini sebagai provinsi terdepan dengan mandat Peraturan Presiden yang secara khusus diamanatkan oleh pemerintah pusat.
“Saya ingin mengajak seluruh keluarga besar Kadin se-Jawa Timur, kita mendapatkan mandat besar yang lumayan berat kalau digotong sendiri. Namun, kalau digotong rame-rame rasanya ini akan menjadi tantangan yang bisa membantu seluruh energi positif kita menjadi sebuah produktivitas,” kata Khofifah.
Ia mengatakan, mandat besar dari pemerintah pusat itu adalah Perpres Nomor 80 tahun 2019 yang khusus diberikan kepada Jatim tentang proyek strategis. Tercatat, ada 218 proyek strategis di Jatim.
“Hasil sementara inventaris kita, dari 218 proyek strategis itu kita butuh dana Rp 202,4 triliun. Itu masih belum termasuk rencana kita untuk membangun Indonesia Islamic Science Park. Kami butuh Kadin baik di Jatim dan pusat untuk membawa energinya, ya SDM-nya, jejaringnya dan juga duitnya untuk bersama mendukung Perpres tersebut,” ungkap Khofifah.
Khofifah lalu memaparkan tentang perlunya koneksitas di antara destinasi-destinasi wisata yang memang potensial di Jatim dan mungkin tidak banyak ter-cover hari ini akan menjadi kekuatan sentral pertumbuhan baru.
Juga perlunya program seperti pembangunan pembangkit listrik (power plant) seperti yang telah dibuka di delapan pulau di selingkar Kepulauan Sumenep dan rencananya tahun depan 22 pulau akan teraliri listrik.
“Kita tidak mungkin bisa mengembangkan wisata di sana tanpa power plant yang cukup, termasuk juga layanan kesehatan di pulau-pulau. Jadi banyak yang bisa dilakukan oleh Kadin dalam upaya mendukung Perpres ini,” ujarnya seraya menyampaikan harapannya agar Kadin, Hipmi dan Iwapi Jatim untuk bersama membangun Jawa Timur. (wt)