banner 728x90

InsyaAllah Garuda SEA Games Juara

Catatan Transparansi Djoko Tetuko

InsyaAllah Garuda SEA Games Juara
Djoko Tetuko - Wartatransparsnsi.com

Mengawali catatan dengan menyuguhkan rekaman singkat pertandingan babak penyisihan, ketika Garuda SEA Games kalah 1-2 dari Vietnam, memang sengaja menyampaikan sebuah pesan bahwa kekalahan itu karena Timnas Indonesia, sengaja dengan pola permainan bertahan, memberi kemenangan atau lebih pantas berusaha mempertahankan kemenangan serta hanya mengincar hasil seri sudah cukup untuk merebut tiket ke semifinal.

Catatan atas kekalahan Garuda SEA Games dari Vietnam, boleh jadi Allah SWT, pertama, mentakdirkan bahwa supaya pemain dan ofisial Timnas Indonesia tidak ’’sombong’’, setelah dengan meyakinkan mengalahkan Thailand 2-0 dan Singapura 2-0. Mengingat dua kemenangan itu, Timnas Indonesia seakan-akan sudah menjadi raksasa baru di Asia Tenggara.

Kedua, dengan mengalami kekalahan maka pada pertandingan berikutnya, termasuk final, Selasa (10/12/2019) tidak mudah meremehkan lawan, dan bertanding dengan total untuk mempersembahkan permainan terbaik. Bahwa hasil pertandingan akan berakhir menang atau seri, maka itu bagian dari permainan.

Alhamdulillah, Garuda SEA Games setelah mengalami kekalahan mampu menyelesaikan tugas negara, memberikan permainan terbaik untuk 167 juta rakyat Indonesia, dengan secara meyakinkan mengalahkan Brunei Darussalam 8-0 dan mengulung Laos 4-0, sehingga langkah ke semifinal tidak menunggu hasil pertandingan Vietnam lawan Thailand yang berakhir seri.

Bahkan pertandingan semifinal menghadapi Myanmar (dengan catatan belum terkalahkan di Grup A) mampu menang meyakinkan 4-2 dengan proses gol sangat meyakinkan, bersih dan melalui proses permainan apik dari kaki ke kaki, juga umpan terukur dengan diselesaikan sundulan kepada sangat dingin.

Vietnam dengan formasi (4-3-3): Bui Tien Dung (g); Duc Chien, Thanh Chung, Van Hau, Tan Tai; Viet Hung, Hung Dung, Thanh Thinh; Trong Hoang, Quang Hai, Tien Linh. Dengan mengandalkan serangan rancak melalui umpan-umpan terobosan sangat tipis dan tajam, insysAllah mudah dipatahkan barisan pertahanan Indonesia, dengan catatan tidak meremehkan, tidak ceroboh, dan tidak mengangap enteng lawan, sehingga fokus dan serius membendung berbagai serangan atau mematahkan serangan dari sudut manapun.

Asnawi Bahar, Bagas Adi, Andy Setyo, Dodi Alekvan Djin (di lini belakang), akan mampu memotong serangan Voetnam dan mengalirkan bola dengan umpan terukur yang meyakinkan selama ini.

Kepercayaan barisan belakang dengan dibantu gelandang sayab Fadil Ramdhani dan trio Evan Dimas, Zulfiandi, Syahrian Abimanyu (lini tengah), maka pola permainan Garuda SEA Games (bukan menyombangkan) akan mampu menguasai permainan dan dengan bermain lepas, insysAllah akan membalas kekalahan, sekaligus merendahkan diri untuk merebut kemenangan.

Hal itu wajib dilakukan setelah melakukan (kesalahan) pada babak penyisihan karena tidak fokus dan kurang serius, serta strategi bertahan di sepakbola jaman modern yang sudah tidak masuk catatan lagi sebagai sebuah strategi.

Di lini depan dengan mengandalkan Osvaldo Haay dengan Egy Maulani Vikri dan Feby Eka Putra (agak gantung) seperti posisi gelandang serang, maka umpan-umpan pendek cepat dan akurat seperti diperagaan selama ini, termasuk menundukkan Myanmar dengan umpan-umpan tarik dari sayab, insyaAllah Garuda SEA Games akan memenangkan pertandingan.

Tentu saja dengan catatan sepanjang pertandingan, sebelum pertandingan, juga selama persiapan menunggu deyik-detik final, tidak ada kesan sombong apalagi meremahkan. Senua melalui ikhtiyar atau usaha bersama dengan penuh kesungguhan untuk bermain baik, dan ingin membalas kekalahan sekaligus memenangkan pertandingan dengan permainan meyakinkan dan gol indah menawan karena buah dari perjuangan.

Juga doa dari jutaan rakyat Indoensia yang merindukan prestasi dari cabang olahraga sepakbola. (*)