MANILA – Tim Sepakbola SEA Games 2019 di Manila Philipina, memang mengalami satu kali kekalahan ketika pada penyisihan ditundukkan Vietnam 1-2, dengan beberapa catatan transparansi bahwa Garuda SEA Games (sebutan untuk Timnas U-23), pada babak pertama lebih banyak penguasai pertandingan dengan berbagai variasi serangan, maupun menutup lini pertahanan dengan cukup efektif dan berhasil membuat Vietnam ferustasi.
Di antara sekian peluang dan buah dari variasi serangan dengan mengandalkan Osvaldo Haay di depan, termasuk rajin melakukan gerakan-gerakan mengganggu kepada pemain belakang Vietnam dengan penjaga gawang Bui Tien Dung, Garuda SEA Games di atas kertas mampu mencetak 2 sampai 3 gol, jika melakukan permainan dengan sungguh-sungguh dan tidak memandang sebelah mata atau ada kesan meremehkan atau menganggap pertandingan tidak menentukan.
Alhamdulillah berkat gol semata wayang Sani Rizki Fauzi pada menit 22, Garuda SEA Games berhasil unggul. Gol tunggal itu akibat kesalahan penjaga gawang Vietnam Tien Dung dalam menghalau bola, berhasil dimaksimalkan dengan sundulan. Tetapi gol itu merupakan buah dari hasil permainan dengan variasai cukup meyakinkan. Artinya, Garuda SEA Games bukan kebetulan mencetak satu-satunya gol itu.
Kemenangan satu gol, pada babak kedua, ternyata menyeret arus permainan tim asuhan Indra Sjafrie melakukan sepakbola negatif, dengan lebih banyak menjaga daerah pertahanan dan sesekali melakukan serangan balik, dengan umpan-umpan jauh guna mengandalkan kecepatan pemain tengah dan depan, yang justru kelihatan ada jarak atau dari lini belakang ke tengah sering putus, demikian juga dari lini tengah ke depan juga ada jarak atau tidak nampak sebuah formasi utuh dari lini ke lini yang rancak dan meyakinkan.
Kecerobohan strategi bertahan saat melayani permainan Vietnam dengan semangat tinggi dan pantang menyerah itu, juga kadang nakal dengan berbagai gerakan sangat merugikan Timns Indonesia, justru Garuda SEA Games, dibiarkan menjadi bulan-bulanan pelampiasan keinginan Vietnam untuk menyamakan kedudukan dan mengincar kemenangan untuk memuluskan tiket ke semifinal.
Alhasil melalui tendangan penjuru karena (sekali lagi) kecerobohan permaianan Garuda SEA Games, maka lahir gol sundulan kepala Nguyen Thanh Chung membobol gawang Nadeo untuk kali pertama, Tim asuhan Park Hang-seo tidak mengendurkan serangan, bahkan semakin mengengebu-ngebu melancarkan serangan.
Sementara Garuda SEA Games sudah mulai kehilangan kepercayaan.
Garuda SEA Games mencoba untuk mengembalikan permainan seperti pada babah pertama, tetapi kurang percaya diri dan kurang beruntung, sehingga upaya melakukan serangan membahayakan selalu kendas.
Pada injury time, Hang Duc melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Usahanya ini justru membobol gawang Indonesia tanpa bisa dihalau Nadeo.
Keadaan berubah menjadi 1-2 untuk keunggulan Vietnam Kemenangan Vietnam 2-1 dengan gol dari tenduangan penjuru dan tendangan jarak jauh, itu artinya bahwa pemain Indonesia kurang fokus dan kehilangan keseimbangan dalam mengawal setiap gerak pemain lawan.
Balas Kekalahan