Pemerintah Putuskan Lelang 20.000 Ton Beras Bulog Turun Mutu

Pemerintah Putuskan Lelang 20.000 Ton Beras Bulog Turun Mutu
Ka Bulog Budi Waseso berbincang dengan Mendagri Tito Karnavian menjelang rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

“Contoh inikan dampak akibat dari program bansos berubah jadi BPNT. Tahun 2017 itu ada program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) awal, kita harus menyiapkan Bulog untuk BPNT awal, kita sudah dorong ke wilayah-wilayah. Ternyata dibatalkan BPNT itu, padahal itu barang sudah sampai ke daerah-daerah yang akan menerima BPNT. Jelas ya. Nah, kita enggak bisa tarik balik karena sudah dipaket  5 (lima) kiloan, ya kan,” terangnya.

Ia menjelaskan, kalau ditarik mahal, cost-nya tinggi lagi. Maka Bulog usaha jual. Ternyata, dijualan enggak terserap, karena berasnya cukup banyak. Akibatnya sekarang ini, turun mutu.

“Akhirnya turun, turun, turun karena itu 2017, sekarang 2000 berapa, 19 kan. Sudah 2 tahun, turun mutunya,” sambungnya.

Buwas juga mengusulkan agar tunjangan beras untuk ASN, TNI, Polri itu juga kembali kepada natural. Karena pemerintah sudah kita jamin berasnya Bulog itu  bagus. Karena image yang selalu dibangun kepada Bulog itu selalu negatif, kalau berasnya jelek lah, apa lah, apalah, padahal tidak.

“Dengan bukti kenapa sekarang yang 20.000 itu harus , istilahnya didisposal. Harus kita segera selesaikan kalau ndak ini akan meracuni kepada beras yang lain. Gitu, supaya tidak lagi merembes kemana-mana,” ujarnya. (wt)