Sebelumnya, Jokowi mengaku ingin melihat dari sisi ketersediaan produksi beras dalam negeri yang diharapkan data produksi beras betul-betul riil dan terkonsolidasi. Misalnya terkait dengan data luas bahan baku golongan sawah, nanti mungkin Pak Menteri Pertanian atau Pak Menteri ATR bisa menyampaikan.
Sehingga, lanjutnya, kita betul-betul memiliki sebuah pegangan data yang kuat dalam setiap mengambil keputusan, dan tentu saja langkah-langkah koreksi dan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan.
Terkait dengan manajemen logistik perberasan, Jokowi mengingatkan, bahwa produksi beras tidak merata di seluruh wilayah tanah air. Setiap Bulog ada yang surplus tapi juga ada yang defisit, sehingga aspek ketersediaan menjadi hal yang sangat penting. Juga keterjangkauan pasokan juga sangat penting. “Saya melihat kuncinya adalah efisiensi dan kehandalan dalam manajemen logistik kita,” tuturnya. (wt)