Pada saat PPDB lalu yang mendaftar 1125 pendaftar. Tapi kuotanya hanya 726 siswa saja. Pangsa pasar sekolah ini juga sudah jelas karena sekolah ini full teknologi. Tingkat penyerapannya di dunia usaha mencapai 75 persen.
Mudianto menerangkan, pihaknya ingin menerapkan bahwa lulusan SMKN 7 begitu lulus harus punya BMW (harus bisa bekerja, melanjutkan kuliah dan harus bisa wirausaha).
Untuk mewujudkan BMW itu,kata Mudianto, SMKN 7 menjalin kerjasama dengan industri. Kita sudah melakukan MoU dengan banyak indutsri terkait dengan kurikulumnya, Kurikulum sekolah ini tentu berbeda dengan industri, karena itu perlu ada singkronisasi.
Kedua, guru guru SMKN 7 diberikan magang di Industri, guru tamu dari Industri dan kerjasama hibah perawatan dari Industri yang kondisinya tidak valid tapi masih bisa digunakan.
SMKN 7 juga melakukan MoU dengan ITS, UNEA, Narotama, Widya Kartika dan beberapa PTN/PTS bagi mereka yang melanjutkan kuliah. Sebaliknya bagi siswa yang ingin berwiraswsta SMKN 7 melakukan MoU dunia usaha. “Kami punya program satu siswa satu usaha. Ini memanfaatkan android yang mereka miliki.
Dikakatakan oleh Mudianto, sekolahnya saat ini punya aplikasi yang dikerjasamakan dengan salah satu operator, untuk pembayaran listrik, PDAM, tiket pesawat, tiket kapal dan lainya. Tapi topup nya harus disekolah. Model pembelajaran ini agar mereka tidak terkonsentrasi di sektor formal saja.
Kendala kita hanya soal teknis saja yaitu soal bengkel dan isinya. Ini karena sekolah ini tidak di desighn untuk sekolah praktek dan teori. Baru setelah 2004/2005, secara perlahan melengkapi diri. Tapi juga tidak bisa cepat karena kendala anggaranya. Tapi masyarakat sudah memberikan kepercayaan terhadap sekolah ini.
“Tekad kami ingin lembaga ini menjadikan pusat pendidikan kejuruan terpadu (PPKP). Sekolah ini selain tempat pendidikan juga tempat pendidikan masyarakat, termasuk masyarakat industri,” jelasnya.
Kami bekerjasama dengan Kementrian Perindustrian, melakukan pelatihan disini. Juga kerjasama dengan swasta yaitu Daikin. Daikin memberikan pelatihan terhadap siswa dan masyarakat. Jadi kalau ada AC kurang dingin misalnya bisa langsung ditangani siswa sendiri. (min)