Setelah Setahun, Dana Hibah Korban Bencana Palu Baru Cair

Setelah Setahun, Dana Hibah Korban Bencana Palu Baru Cair
Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Wali Kota Palu, Bupati Sigi, Bupati Donggala,  dan Bupati Parigi Moutong, teken perjanjian hibah daerah dalam rangka bantuan pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang terjadi 28 September 2018 lalu. Penandatanganan berlangsung Selasa (8/10/2019), di Aula Sutopo Purwo Nugroho, Gedung Graha BNPB Lt.15, Jakarta.

Setibanya di bandar udara Mutiara Sis Al Jufri sekitar pukul 09.30 WITA, rombongan Wapres langsung menuju lokasi pertama di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, untuk meninjau perkembangan pembangunan hunian tetap (huntap) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam peninjauanya sekitar 15 menit, Wapres JK memeriksa seluruh bagian baik dari luar maupun dalam ruangan huntap yang setara dengan bagunan perumahan tipe 36 tersebut.

Sesuai rencana, sebanyak 831 unit huntap tipe 36 segera dibangun di atas lahan seluas 38,6 hektar yang khusus diperuntukkan bagi korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang terjadi 28 September 2018 silam.

Di lokasi yang sama, Wapres juga melakukan penanaman pohon pule atau pulai, jenis pohon keras dengan daun hijau lebat dan bisa dijadikan sebagai pelindung.

Usai meninjau huntap di Dayu, Wapres meninjau Huntap Tondo, Perumahan Cinta Kasih yang dibangun oleh yayasan Buddha Tzu Chi di Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Dalam kesempatan tersebut, Wapres JK meminta agar pembangunan huntap tersebut dapat segera diselesaikan, terlebih saat ini puluhan bangunan sudah memasuki tahap perampungan konstruksi dan menunjukkan kesiapan bangunan yang sudah mulai terlihat.

“Segera dirampungkan agar bisa dinikmati masyarakat yang menjadi korban bencana di Palu”, kata Jusuf Kalla.

Usai meninjau huntap di dua lokasi berbeda, Jusuf Kalla mengunjungi RSUD Undata dan diakhiri memimpin rapat koordinasi pascabencana di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah bersama Menteri ATR BPN Sofyan Djalil, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Wali Kota Palu Hidayat, Komandan Korem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita, Kapolda Sulawesi Tengah Brijen Pol Lukman Wahyu Haryanto serta pejabat Pemrov Sulteng dan Pemkot Palu.

Wapres meminta agar pembangunan huntap dapat segera diselesaikan, terlebih saat ini puluhan bangunan sudah memasuki tahap perampungan konstruksi dan menunjukkan kesiapan bangunan yang sudah mulai terlihat. “Segera dirampungkan agar bisa dinikmati masyarakat yang menjadi korban bencana di Palu,” katanya.

Kepala Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR, Ari  Setiadi Moerwanto, yang hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan, bahwa kendala terbesar dalam rekonstruksi adalah masalah pembebasan lahan.  Namun ia menargetkan tahun depan semuanya akan selesai. “Target tahun depan selesai Pak,” kata Ari menjawab Wapres.

Sesuai rencana, sebanyak 831 unit huntap tipe 36 segera dibangun di atas lahan seluas 38,6 hektar yang khusus diperuntukkan bagi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi. (wt)