“Bantuan ini berasal dari DIPA Ditjen Bimas Kristen. Kami berikan ke Kanwil Kemenag Maluku untuk mengelalola lebih lanjut,” kata Thomas Pentury.
Menurutnya, selain kerusakan bangunan rumah, tempat ibadah, gedung pendidikan dan lainnya, gempa juga berdampak pada psikologis masyarakat Maluku.
“Saya kita dampak gempa bagi masyarakat yang merubuhkan banyak gedung, jauh lebih punya efek pada psikologis. Ini terlihat banyak masyarakat yang masih mengungsi,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Thomas, pihaknya juga akan membangun kerohanian masyarakat melalui program trauma healing.
“Ini kita programkan trauma healing bagi pengungsi. Pembenahan psikologi, dan ada juga rehab ringan rumah ibadah dan lembaga pendidikan,” tegasnya.
Selain bantuan rehab bangunan, Ditjen Bimas Kristen juga fokus membantu jemaat yang sedang mengungsi. “Kami akan melihat prioritas bangunan yang rusak berat dan ringan, namun lebih fokus pada jemaat yang sedang mengungsi,” katanya.
Usai menyerahkan bantan Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan bersama Dirjen Bimas Kristen dan rombongan meninjau kampus IAIN Ambon yang terdampak gempa dan tanah longsor. (wt)
Berikut Rincian Peruntukan Bantuan Rp1,1miliar:
50 orang terdampak x Rp2,5 juta
1 orang meninggal x Rp5 juta
7 Masjid x Rp50 juta
Masjid Al Hikmah IAIN
Masjid Jami Liang
Masjid Nurul Huda
Masjid Al Khairiah
Masjid Nurul Hijrah
Masjid An Nuur
Masjid Isiya Ulumudin Kalapa Dua SBB
2 Gereja x Rp50 juta
Gereja GBI
Gereja Katolik ST Yosep Paso
5 Ponpes x Rp30 juta
Salafia Isha
Al Anwar
Sufa Hisbullah
Nadin Ulumudin
Al Anshor Liang
3 Madrasah Negeri x Rp50 juta
MAN 1 Ambon
MAN 1 Tulehu
MI Al Hidayah
2Madrasah Swasta x Rp30 juta
MTs Al Ikhlas Kelapa Dua
MAS Al Ikhlas Kairatu
Mushola Wailusung Rp50 juta