Buka Pawai dan Festival Seni Keagamaan Hindu, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Kebhinekaan

Buka Pawai dan Festival Seni Keagamaan Hindu, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Kebhinekaan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam pawai keagamaan, di Surabaya, (Selasa (17/9/2019)

Sedangkan Kontingen dari Nusa Tenggara Timur memberikan mengenakan baju adatnya. Bahkan, cinderamata berupa kain tenun khas NTT pun diberikan kepada Gubernur Khofifah. Terakhir, pawai pun ditutup dengan penampilan Kontingen Bali yang menampilkan Tari Kecak.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan, kebhinekaan merupakan hal yang penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seperti halnya acara yang digelar oleh PHDI untuk merajut kebhinekaan.

“Kebhinekaan ini betapa indahnya. Sebagai kekayaan bangsa kita. Saya tadi mengawali dengan mengutip pepatah Bung Karno. Bagi yang beragama Islam, tidak perlu menjadi orang Arab. Bagi yang beragama Hindu, tidak perlu menjadi orang India. Jadilah tetap menjadi Orang Indonesia. Karena kebhinekaan dari suku, agama, bahasa, ras menyatu dalam Bhinneka Tunggal Ika,” jelas orang nomor satu di Jatim ini.

Terkait dipilihnya Jatim menjadi tempat penyelenggaraan, Gubernur Khofifah merasa bangga dan terhormat. Untuk itu, dirinya menjamin kenyamanan dan suasana penuh damai kepada seluruh peserta yang berasal berbagai daerah di Indonesia.

“Jawa Timur adalah rumah kita semua. Di Jawa Timur seluruh warga bangsa hidup aman, nyaman, tentram dan penuh kedamaian,” kata mantan Menteri Sosial RI di era Presiden Jokowi itu.

Menurutnya, jaminan ini diberikan karena proses akulturasi di Jatim telah berjalan dengan sangat natural. Akulturasi itu telah menyatu dengan Jatim.

Sementara itu, Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama I Ketut Widnya menjelaskan, merajut khasanah seni budaya nusantara artinya kebhinekaan yang ada serta seni budayanya dirajut menjadi satu. Dengan demikian, semua seni dari masing-masing daerah itu berbeda-beda tetapi bisa menjadi satu.

“Kita lihat tadi bayak berbeda-beda itu menjadi satu. Dan kita bisa menikmati bersama,” pungkasnya. (min)