Bupati Anas Paparkan 20 Prinsip Kreatif Mengembangkan Daerah, Apa Saja?

Bupati Anas Paparkan 20 Prinsip Kreatif Mengembangkan Daerah, Apa Saja?
Bupati Banyuwangi Abdullah Azar Anas paparkan 20 prinsip mengembangkan kotanya.

Anas mencontohkan prinsip reposisi. ”Reposisi penting, karena kita harus membalik keadaan. Maka lahirlah program smart kampung. Anggapan orang tentang Banyuwangi yang klenik dan terbelakang sekarang berubah karena pelayanan hingga ke desa sudah berbasis teknologi,” ujarnya.

Adapun dalam bagian kepemimpinan, ada tujuh prinsip, yaitu prinsip inspirasi, kecepatan memanfaatkan momentum, eksekusi detil, kolaborasi, pemenang, manusiawi, dan modal sosial.

”Misalnya pada prinsip kolaborasi, kami hilangkan ego sektoral. ASN melebur jadi satu. Yang jadi fokus adalah outcome, bukan rebutan siapa pelaksananya,” ujarnya.

Dengan prinsip-prinsip tersebut, kinerja pembangunan Banyuwangi meningkat. Pendapatan per kapita rakyat melonjak dari Rp 20 juta menjadi Rp 48 juta per orang per tahun. Angka kemiskinan yang sebelumnya selalu dua digit, kini tinggal 7,8 persen.

Sementara itu, Ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Fiki Satari mengatakan, Banyuwangi diundang tampil di Konferensi Kota Kreatif karena berhasil sangat kreatif dalam setiap program pembangunannya.

“Banyuwangi telah membuktikan bahwa kreativitas hadir menjadi solusi, tidak hanya untuk pariwisata, namun untuk sosial-ekonomi warga, termasuk kemiskinan. Kreativitas Banyuwangi telah berdampak pada meningkatnya kesejahteraan warga,” pungkas Fiki. (yin/jam)