Meski begitu, ia mengaku melihat PKB sebagai partainya nahyidin. Nahdiyin, ujar dia, dekat dengan masyarakat Hindu. Ia pun yakin, tujuan akhir PKB mengadakan muktamar di Bali adalah untuk persatuan dan kebangkitan bangsa.
Setelah itu, ia memaparkan soal rencana pemerintah dalam lima tahun ke depan. Rencana yang menurutnya merupakan hal-hal yang cukup sulit untuk dilalui dan dikerjakan. Di antaranya, yakni mengatasi stunting dan melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Jokowi juga mengisahkan pertemuannya dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Syekh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, pada 2015 lalu. Ketika itu keduanya membicarakan tentang kunci dari lompatan jauh perekonomian Abu Dhabi, yakni dengan mengandalkan kecepatan.
“Ke depan tidak lagi negara besar menguasai negara kecil. Tapi negara cepat yang akan menguasai negara yang lambat,” katanya. (wt)