Jadi kalau melihat potensi sebagai produsen maupun market, Jawa Timur sangat potensial, jelasnya.
Dihadapan para pengusaha asal Tawau Malaysia, Emil Dardak pun berpesan agar tidak ada keraguan dalam menyampaikan keluhan dan hambatan yang terjadi nantinya.
Dirinya mengharapkan agar para pengusaha Tawau bisa berkonsultasi melalui Konsulat Republik Indonesia di Tawau untuk kemudian diteruskan ke Pemprov Jatim untuk ditindaklanjuti.
Kalau ada hambatan-hambatan tolong bisa dikoordinir dengan Ibu Tina, selaku perwakilan Konsulat RI untuk selanjutnya bisa disampaikan ke kami, ujarnya.
Kedepanya, Wagub berharap, Jawa Timur bisa menjadi gerbang ekspor tak hanya lokal Jatim saja, namun bisa mencakup wilayah sekitar Bali dan Jawa Tengah. Untuk itu, dirinya mengusulkan agar terjadi pembahasan lebih lanjut tentang potensi produk yang diminati kedua daerah, yakni antara Jatim dan Tawau.
Mari kita menyetujui komoditi-komoditi yang diminati dari Jatim maupun dari Tawau, ujarnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal RI untuk Tawau Malaysia, Septania Rubi Preswari menyampaikan, bahwa saat ini sebagian besar kargo yang masuk ke Tawau masih dalam bentuk kubikasi atau pallet. Belum dimungkinkan untuk akses container besar. Pihaknya bersama dengan Pemerintah Daerah Tawau sedang berkoordinasi untuk membuka jalan baru guna mempermudah akses antar wilayah. (fir)