Dirinya meyakini berkat pengalaman yang dimiliknya, akan mampu memberikan gebrakan dan warna baru bagi Kota Medan nantinya. “Semua permasalahan yang sudah menjadi momok bagi Kota Medan seperti macat dan banjir, saya meyakini dengan ilmu Teknik Sipil yang saya miliki, persoalan itu dapat diatasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, mengatasi kemacatan lalu lintas tanpa ada lampu merah, menurut Alumni Universitas Sumatera Utara Tahun 1995 ini mengemukankan ‘Teori Fikar’ yang merupakan buah pikirannya.
“Teori Fikar ini adalah, Filosofi, Ilmu, Kombinasi, Alur dan Rute. Ibarat kisah penjual bumbu, campuran berbagai bumbu bisa menjadikan bumbu gulai opor. Bisa juga campuran bumbu ini nantinya jadi bumbu rendang,” jelas Insinyur Teknik Sipil ini.
Acara silaturahim ini pun dihadiri Ulama Kharismatik Kota Medan, Buya KH. Amiruddin MS yang turut memberikan tausyiahnya dihadapan tamu dan warga yang hadir. (min)