Taipei – Para pekerja Indonesia memadati Masjid Agung Taipei, Taiwan saat libur Festival Perahu Naga yang bertepatan dengan hari Jumat.
Tidak seperti biasanya jamaah Shalat Jumat di masjid yang berseberangan dengan Taman Daan itu meluber hingga ke trotoar.
Kebanyakan jamaah Shalat Jumat itu adalah para pekerja migran Indonesia sektor formal yang libur kerja.
“Mumpung libur kerja, saya bisa Jumatan di sini,” kata Shohib (29) asal Kendal, Jawa Tengah yang bekerja di pabrik pemotongan baja di kawasan Tamshui, pinggiran Kota Taipei.
Libur Festival Perahu Naga juga dimanfaatkan oleh para tenaga kerja Indonesia untuk bersilaturahmi dengan rekan-rekannya karena pada Idul Fitri, Rabu (5/6), sebagian dari mereka hanya libur setengah hari atau bahkan tidak libur sama sekali.
Pada Jumat siang itu, kereta bawah tanah (MRT) dijejali para TKI, terutama dari Stasiun Taman Daan menuju Stasiun Utama Taipei (TMS).
Para pedagang makanan khas Indonesia di kawasan TMS pun mendapatkan berkah pada libur Festival Perahu Naga itu.
“Ramai sejak pagi tadi. Mudah-mudahan hari ini tidak hujan,” kata penjaga warung makanan khas Indonesia Mirasa sambil menatap langit yang sore itu mulai tertutup awan kelabu.
Sementara itu, di Jembatan Sungai Dazhi digelar perlombaan balap perahu naga yang menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Taipei.
Balap perahu di alur Sungai Dazhi itu, diikuti beberapa tim dari kampus atau kelompok masyarakat, dan di antara anggota tim terdapat beberapa pelajar asing, termasuk kalangan pelajar dari Indonesia.
Para penonton pun tampak antusias menyemangati idolanya di pinggir sungai, meskipun di bawah terik matahari dengan suhu udara 33 derajat Celsius itu.
Selain balap perahu, di bantaran Sungai Dazhi juga terdapat beberapa arena ketangkasan, termasuk panjat tebing yang banyak diikuti para peserta.