Kupang – Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang, Burhan Zahim mengatakan, lintasan penyeberangan Kupang-Sabu Raijua masih ditutup karena cuaca di wilayah perairan laut pada lintasan tersebut belum kondusif.
Menurut dia, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca khusus untuk semua lintasan penyeberangan, sehingga pihaknya lebih mudah mengambil keputusan dalam operasional.
Artinya, kalaupun terjadi cuaca buruk, tetapi jika pada jalur penyeberangan yang dilewati kapal Fery tidak terjadi gelombang tinggi, maka pihaknya akan mengizinkan kapal untuk berangkat, katanya menjelaskan.
Duty Forecaster BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nanik Tresnawati secara terpisah mengatakan, gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dipicu perbedaan tekanan udara antara Australia dan Asia.
“Kondisi tekanan udara saat ini di wilayah Australia berkisar 1038 mb, sedangkan di wilayah Asia berkisar 999 mb,” katanya.
Selisih tekanan udara yang cukup signifikan inilah maka gradien tekanan udara semakin rapat sehingga menyebabkan angin kencang. Kecepatan angin ini akan mempengaruhi gelombang pada wilayah yang dilewatinya, katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2019, kecuali ada hambatan di wilayah Australia yang mengganggu konsentrasi angin yang melewati wilayah NTT. (jon)