Untuk membentuk pola hidup sehat melalui olahraga, lanjut Arumi, dapat dimulai dari lingkungan terdekat, yakni keluarga. Dalam hal ini, kaum perempuan, khususnya ibu-ibu, memegang peranan sangat sentral. Lifestyle hidup sehat dapat dibiasakan oleh ibu-ibu sejak bangun pagi, beribadah, kemudian membuat sarapan sehat, atau berolahraga bareng dengan keluarga.
Jika keluarga itu sehat, maka seluruh anggotanya bisa produktif, misalnya orang tuanya bisa bekerja mencari nafkah, kemudian jika nafkah terpenuhi tentu keluarga sejahtera. Jika sejahtera, maka keluarga tersebut akan bahagia, plus bonusnya adalah awet muda jika rajin berolahraga, lanjutnya.
Dengan keluarga yang sehat, imbuh Arumi, maka akan berkonstribusi terhadap terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang tentunya akan menjadi penerus bangsa di masa depan.
Pernyataan Ketua Perwosi Arumi didukung oleh Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung. Menurutnya, kaum perempuan memang menjadi pilar terkuat bagi keluarga, khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga. Namun sayangnya, hambatan majunya olahraga justru berasal dari kaum perempuan, khususnya ibu-ibu.
Jadi jika ada anak aktif di olahraga, khususnya olahraga prestasi, itu kadang banyak yang dilarang. Ibunya bertanya, kowe kate dadi opo ?, katanya lantas menambahkan, hal ini menandakan bahwa perempuan memiliki andil yang kuat dalam membangun kekuatan olahraga, karena itu diharapkan PERWOSI mampu mengajak kaum ibu-ibu agar mendukung olahraga.
Airlangga menambahkan, kekhawatiran tentang masa depan anak-anak yang menekuni olahraga tersebut harus dikikis. Sebab, pemerintah, khususnya Pemprov Jatim akan menjamin kelancaran studi atlet berprestasi, dengan cara memberikan beasiswa kuliah sampai ke jenjang Magister atau S2.
Ini kebijakan ibu Gubernur Khofifah mulai tahun ini, dan ini perlu disampaikan oleh PERWOSI kepada ibu-ibu di kabupaten/kota. Jadi tidak perlu khawatir jika anaknya aktif menekuni olahraga, pemerintah telah hadir untuk menjamin masa depan mereka, ujarnya seraya mengapresiasi karena baru Pemprov Jatim yang menjamin studi atlet hingga S2.
Ditambahkannya, rajin berolahraga akan mendatangkan multiplier effect yang luar biasa selain badan dan jiwa yang sehat. Ketum KONI Erlangga lantas mencontohkan, Australia Barat yang mampu menggerakkan masyarakat olahraga, sehingga berakibat pada penurunan anggaran kesehatan hingga mencapai USD 430 juta. (min)